Airlangga Pastikan KIB Usung Kader Partai di Pilpres, Bantah Bakal Majukan Ganjar sebagai Capres

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak akan mengusung calon presiden dari kader parpol lain.

TRIBUN MEDAN/HO
Ketum DPP Golkar Airlangga Hartarto, Ketum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa dan Ketum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dan para sekjen ketiga partai menandatangani nota kesepahaman dibentuknya KIB. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan, bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) tidak akan mengusung calon presiden dari kader partai politik lain.

Menurut Airlangga, KIB dibangun untuk dapat mengusung calon presiden dan calon wakil presidennya sendiri.

Diketahui, KIB dibentuk tiga partai, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Baca juga: Banyak Diprotes, Luhut Datangi Ganjar, Keduanya Sepakat Tarif Rp 750 Ribu Candi Borobudur Ditunda

Kerja sama ketiga parpol sudah cukup untuk memenuhi syarat ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen.

Namun, KIB menegaskan, masih terbuka dengan kemungkinan bergabungnya parpol lain dalam kerja sama ini.

Menurut Airlangga, baik Golkar, PAN, maupun PPP, memiliki kader yang mumpuni untuk didorong sebagai capres.

KIB tidak perlu memikirkan untuk mengusung kader partai lain, apalagi mengusung Ganjar Pranowo yang juga kader PDI-P.

“Golkar, PPP dan PAN punya kader sendiri dan kemarin Pak Zul (Ketum PAN Zulkifli Hasan) juga menyampaikan bahwa di PAN ada Pak Zul, di PPP ada Pak Suharso (Ketum PPP Suharso Monoarfa).

Dan, tentu ini disiapkan untuk mengembalikan bahwa politik itu harus berproses dari partai.

Jadi saya pikir itu sudah jelas, karena masing-masing kan punya pasar dan lembaga sendiri-sendiri," tutur Airlangga, Rabu (8/6/2022).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan, dulu memang pernah ada pengalaman kader partai diusung partai lain tapi tidak diusung partainya sendiri.

Namun, hal itu hanya berlaku untuk calon wakil presiden.

Saat itu, kader Golkar Jusuf Kalla diusung Demokrat untuk mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono di Pilpres 2004.

Baca juga: Jokowi dan Megawati Bertemu Sebelum Pelantikan BPIP, Hasto Tegaskan Tak Ada Masalah Antara Keduanya

Menurut Airlangga, paslon SBY-Jusuf Kalla saat itu memang tergatung dari capresnya SBY.

Ketua Umum Demokrat saat itu meminang Jusuf Kalla untuk mendampinginya di Pilpres 2004.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved