Kesehatan

Penderita Radang Sendi Wajib Hindari 8 Jenis Makanan/Minuman Berikut

278 orang dengan spondyloarthritis aksial — radang sendi yang terutama memengaruhi sumsum tulang belakang dan sendi sakroiliaka (SI

Editor: Salomo Tarigan
Shutterstock
Ilustrasi 

 TRIBUN-MEDAN.com - Penderita radang sendi atau Artritis, sangat disarankan untuk melakukan diet dan gaya hidup sehat agar gejala dapat dikontrol.

Dikutip dari Healthline, Artritis ini menyebabkan rasa sakit dan kerusakan pada persendian, tulang, dan bagian tubuh lainnya tergantung pada jenisnya.

Baca juga: DEKLERASI Prabowo Capres 2024 Disusun, Gerindra Mulai Gaungkan, Pendukung Jokowi ke Prabowo?

Osteoarthritis dan Asam urat misalnya, adalah jenis radang sendi umum yang terjadi

Penelitian menunjukkan intervensi diet, menghindari makanan dan minuman tertentu, dapat mengurangi keparahan gejala pada orang dengan radang sendi dan osteoarthritis, serta meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.

Berikut adalah 8 makanan dan minuman yang harus dihindari jika menderita radang sendi dikutil Healthlibe.

1 Gula tambahan

Asupan gula harus dibatasi.

Seperti pada permen, soda, es krim, dan banyak makanan lainnya.

Kudapan manis paling sering dilaporkan memperburuk gejala radang Artritis.

Terlebih lagi, minuman manis seperti soda dapat secara signifikan meningkatkan risiko radang sendi.


2. . Daging olahan dan daging merah

Beberapa penelitian mengaitkan daging merah dan daging olahan dengan peradangan, yang dapat meningkatkan gejala radang sendi.

Misalnya, diet yang banyak mengandung daging olahan dan daging merah menunjukkan penanda inflamasi tingkat tinggi seperti interleukin-6 (IL-6), protein C-reaktif (CRP), dan homosistein.

Asupan daging merah yang tinggi dapat menjadi faktor risiko radang sendi.

Sebaliknya, pola makan nabati yang mengecualikan daging merah telah terbukti memperbaiki gejala radang sendi

3. Makanan yang mengandung gluten

Gluten adalah sekelompok protein dalam gandum, barley, rye, dan triticale (persilangan antara gandum dan rye).

Beberapa penelitian mengaitkannya dengan peningkatan peradangan dan menunjukkan, bebas gluten dapat meredakan gejala radang sendi

Meskipun temuan ini menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan apakah diet bebas gluten saja bermanfaat bagi penderita radang sendi.

4. Makanan olahan tinggi

Makanan cepat saji, sereal sarapan, biasanya kaya akan pengawet dan bahan yang berpotensi menimbulkan peradangan lainnya, yang semuanya dapat memperburuk gejala radang sendi.

Selain itu, mereka yang makan makanan ultra-olahan dalam jumlah yang lebih tinggi menunjukkan peningkatan faktor risiko penyakit jantung, termasuk kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) yang lebih tinggi, penanda kontrol gula darah jangka panjang.

Dengan demikian, makanan olahan dapat memperburuk kesehatan secara keseluruhan dan meningkatkan risiko penyakit lain.

5. Alkohol

Alkohol harus dibatasi bahkan dihindari.


Sebuah penelitian pada 278 orang dengan spondyloarthritis aksial — radang sendi yang terutama memengaruhi sumsum tulang belakang dan sendi sakroiliaka (SI) mengaitkan asupan alkohol dengan peningkatan kerusakan struktural tulang belakang.

Penelitian juga menunjukkan, asupan alkohol dapat meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan serangan asam urat.

Selain itu, konsumsi alkohol kronis dikaitkan dengan peningkatan risiko osteoartritis, meskipun tidak semua penelitian menemukan hubungan yang signifikan.

6. Minyak nabati tertentu

Diet tinggi lemak omega-6 dan rendah lemak omega-3 dapat memperburuk gejala osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.

Lemak ini diperlukan untuk kesehatan.

Namun, rasio omega-6 dan omega-3 yang tidak seimbang di sebagian besar diet Barat dapat meningkatkan peradangan

Mengurangi asupan makanan tinggi lemak omega-6, seperti minyak sayur, sambil meningkatkan asupan makanan kaya omega-3 seperti ikan berlemak dapat memperbaiki gejala radang sendi

7. Makanan dengan garam tinggi

Mengurangi garam mungkin merupakan pilihan yang baik untuk penderita radang sendi.

Makanan tinggi garam termasuk udang, sup kalengan, pizza, keju tertentu, daging olahan, dan banyak makanan olahan lainnya.

Asupan natrium yang tinggi dapat menjadi faktor risiko penyakit autoimun seperti radang sendi.


8. Makanan tinggi AGEs

Makanan yang secara alami ada dalam makanan hewani mentah dan dibentuk melalui metode memasak tertentu.

Makanan hewani tinggi protein dan lemak tinggi yang digoreng, dipanggang, dipanggang, dibakar, atau dipanggang adalah salah satu sumber makanan AGEs.

Ini termasuk bacon, steak goreng atau panggang, ayam panggang atau goreng, dan hot dog panggang).

Kentang goreng, keju Amerika, margarin, dan mayones juga kaya akan AGEs.

Ketika AGEs terakumulasi dalam jumlah tinggi di tubuh, stres oksidatif dan peradangan dapat terjadi.

(Tribunnews.com/Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved