Hubungan Keduanya Dikabarkan Renggang, Jokowi Disarankan Inisiatif Dekati Kembali Megawati

Jokowi dinilai harus yang mengambil peran untuk mendekat dan menjalin komunikasi lagi dengan Megawati Soekarnoputri.

Instagram Puan Maharani
Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Hubungan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjaungan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri dikabarkan renggang jelang Pemilu 2024.

Menanggapi hal itu, pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survei KedaiKopi Hendri Satrio menilai, indikasi kerenggangan yang terjadi antara Jokowi dengan Megawati seiring waktu akan mereda.

Kendati demikian, untuk mengawali hal tersebut, Jokowi dinilai harus yang mengambil peran untuk mendekat dan menjalin komunikasi lagi dengan Megawati Soekarnoputri.

"Mustinya sih saat ini pak Jokowi yang mengambil peran untuk kembali mendekat ke bu Mega," kata pria yang akrab disapa Hensat itu saat dimintai tanggapannya, Rabu (1/6/2022).

Baca juga: Megawati Khawatirkan Nasib Indonesia di Masa Depan: Aku Kalau Sudah Enggak Ada Terus Piye Yo?

Hal mendasar yang dijadikan alasan oleh Hensat agar Jokowi yang mengambil peran itu karena, Megawati merupakan Ketua Umum Partai yang mengusung Jokowi menjadi Presiden.

"Kan Bu Mega Ketum beliau (Jokowi)," ucap Hensat.

Perihal caranya seperti apa, Hensat tidak menjabarkan lebih detail. Dirinya hanya meyakini kalau indikasi kerenggangan ini akan membaik nantinya.

Sebelumnya Hensat mengatakan, kerenggangan hubungan antara Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sudah terlihat secara kasat mata sejak lama.

Beberapa momen dijadikan rujukan oleh Hensat terkait dengan kerenggangan itu, termasuk perayaan Idul Fitri kemarin. Jokowi saat itu tak langsung menemui Megawati Soekarnoputri.

"Kemudian beberapa hal kejadian Projo di Magelang kemudian kemarin, sebetulnya kan sudah kasat mata terlihat bahwa memang ada kerenggangan," kata Hensat saat dimintai tanggapannya, Rabu (1/6/2022).

Hensat juga beranggapan kalau kerenggangan antara kedua elit pemerintah ini bukan baru pertama terjadi. Perbedaan kepentingan dan pandangan politik menjadi satu dari beberapa dasar terjadinya kerenggangan.

Oleh karenanya, Hensat meyakini, hubungan antara Jokowi dan Megawati ini akan kembali membaik ke depannya.

"Tapi yang jelas adalah kalau kemudian renggang sepeti ini kan bukan pertama kali, makanya lain waktu ke depannya saya sih yakin mereka akan berbaikan lagi," ucap Hansat.

Terlebih kata Hensat, dalam beberapa isu terakhir Megawati sebagai Ketua Umum Partai kerap memberikan pembelaan atas kinerja Jokowi.

Baca juga: Hubungan Jokowi dan Megawati Soekarnoputri tak Akur? Begini Komentar Pengamat Politik

Satu di antaranya yakni perihal kelangkaan minyak goreng yang belakangan ini menjadi polemik di masyarakat.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved