PAD Kota Binjai Terus Merosot, Anggota DPRD Soroti Kinerja Walikota Amir Hamzah

TRIBUN MEDAN.com, BINJAI - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Binjai tercatat terus menurun sejak beberapa tahun belakangan.

Dampaknya, Kota Binjai kini berstatus menjadi kota kecil yang ketinggalan dari kota lain di Provinsi Sumatera Utara.

PAD bertujuan untuk mendanai pelaksanaan otonomi daerah sesuai dengan potensi daerah sebagai perwujudan desentralisasi.

Hal ini juga dapat menentukan suatu daerah terbilang maju, karena pendapatan terus meningkat.

Anggota DPRD Kota Binjai Aidil Putra mengatakan, sampai dengan saat ini belum ada laporan dari Pemko Binjai mengenai berapa pendapatan untuk tahun 2022.

"Belum ada laporan triwulan pertama ini, sementara sekarang sudah mau masuk triwulan kedua," ujar Anggota Komisi C ini, Senin (30/5/2022).

Baca juga: DUA Anak Meninggal Korban Kebakaran di Asahan Ditemukan di Tumpukan Kain, Kondisinya Megenaskan

Baca juga: Binmas Polres Toba Edukasi Masyarakat Peternak Tentang Penyakit Mulut dan Kuku

Ia menyesalkan sikap Wali Kota Binjai Amir Hamzah yang tidak bekerja dengan serius untuk membenahi pendapatan daerah.

"Bagaimana saya mau beberkan PAD Kota Binjai pada triwulan pertama ini. Sampai saat ini belum ada sama kami," ujar dia.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Binjai ini heran melihat sikap Pemko Binjai yang tidak mampu mencapai realisasi PAD setiap tahun.

Hal tersebut, dinilainya, karena ada peraturan wali kota yang belum diperbaruhi.

"Yang hampir capai target, Pajak Bumi Bangunan. Kalau yang lainnya, merosot terus," katanya.

Padahal ada sejumlah sektor yang dapat menggenjot PAD Kota Binjai.

Namun sayang, Pemerintah Kota dinilai tidak serius.

Ditambah lagi Kota Binjai cuma memiliki lima kecamatan.

Aidil menjelaskan, dengan daerah yang kecil ini, seharusnya Amir Hamzah dapat memaksimalkan pendapatan asli daerahnya.