Tribunwiki
DERETAN Film Bioskop Bertema Budaya Batak, Cocok Ditonton untuk Anak Perantauan
Tradisi Batak memiliki pesona dan keunikan yang khas sehingga sering dilirik sutradara untuk dibuat menjadi film.
Namun kisah cinta Anggiat dan Clarita ternyata harus bertentangan dengan adat Batak lantaran Marga Anggiat yaitu Simbolon dan Clarita yaitu Saragih yang tidak memungkin dirinya menikah kecuali harus keluar dari adat marga mereka masing-masing.
Baca juga: Dituntut 7,5 Tahun, Eks Kepsek SMA Negeri 8 Medan yang Korupsi Dana BOS Baca Ayat Alkitab
Baca juga: LAMAR JANDA Tajir, King Nassar Dapat Restu Dari Anak Desy Ratnasari
3. Cahaya Cinta Pesantren
Film Cahaya Cinta Pesantren menjadi film perdana Yuki Kato untuk syuting berlatar Danau Toba.
Selain Yuki, Film Cahaya Cinta Pesantren juga dibintangi oleh Febby Rastanty, Sivia Azizah, Vebby Palwinta, Rizky Febian yang rilis pada tahun 2016 lalu.
Film berdurasi 1 jam lebih ini menceritakan kisah Marshila Silalahi (Yuki Kato) gadis yang tinggal di pinggiran Danau Toba untuk meraih cita-citanya sekolah ke SMA negeri.
Namun karena tidak dapat lulus di negeri, dirinya tak lulus dan berkeinginan untuk sekolah ke SMA Swasta, ibunya tak mengizinkan dan memilih untuk memasukkan Shila ke pesantren di kota Medan.
Shilla yang tak ingin masuk pesantren berubah menjadi anak yang bengal dan beberapa kali ingin keluar dari pesantren hingga akhirnya dia dipertemukan oleh para sahabat yang berasal dari suku yang berbeda.
Dalam film tersebut, Yuki Kato yang bersuku Jawa Sunda campuran darah Jepang ini memiliki tantangan besar untuk dapat berlogat Batak dalam film tersebut.
4. Horas Amang : Tiga Bulan Untuk Selamanya
Film Horas Amang yang dibintangi oleh Cok Simbara, Novita Dewi Marpaung, Tanta Ginting, Dendi Tambunan ini tayang pada tahun 2019 lalu.
Film berdurasi 1 jam 49 menit ini menceritakan kehidupan keluarga suku Batak yang kurang harmonis. Amang (ayah) yang diperankan Cok Simbara dan tiga anaknya yang merantau ke kota.
Ternyata, merantau ke kota besar membuat sang anak mulai kehilangan jati diri sebagai suku Batak.
Film Horas Amang begitu kental dengan adat dan tradisi Batak, bahkan para pemain yang diambil rata-rata memiliki darah Batak yang membuat film ini semakin hidup.
Tak hanya pemain, namun latar dan musik dalam film tersebut sangat kental suku Batak dengan mengambil soundtrack Anakku Naburju.
5. Ngeri Ngeri Sedap
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Film-Ngeri-Ngeri-Sedap-garapan-sutradara-Bene-Dion-Rajagukguk-mengangkat-latar-belakang.jpg)