Berita Medan

KISAH Kartika 27 Tahun Hidup Tanpa Rahim, Kini Aktif Bagikan Konten Edukasi Penyakit MRKH di Tiktok

Kartika mengakui jika dirinya tidak memiliki rahim, tidak memiliki lubang vagina dan belum pernah mengalami menstruasi seperti wanita pada umumnya.

KISAH Kartika 27 Tahun Hidup Tanpa Rahim, Kini Aktif Bagikan Konten Edukasi Penyakit MRKH di Tiktok

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Kisah Kartika, warga Medan yang mengidap Mayer Rokitansky Kuster Hauser (MRKH) sempat viral di Tiktok pada tahun 2021 lalu.

Ternyata, video tersebut mendapat atensi besar dari para netizen hingga mencapai 5 juta penonton dan lebih dari 2000 komentar.

Wanita 27 tahun ini mengakui jika dirinya tidak memiliki rahim, tidak memiliki lubang vagina dan belum pernah mengalami menstruasi seperti wanita pada umumnya.

Diceritakan Kartika, dirinya didiagnosa mengidap MRKH pada usia 23 tahun.

"Aku tahu penyakit ini lumayan telat di usia 23 tahun. Itupun dua bulan sesudah menikah aku tahu. Ini kelainan bawaan lahir, jadi di dalam perut mamaku udah seperti ini bahwa rahim dan jalur vagina itu gak berkembang jadi gak bisa menstruasi," ungkap Kartika saat ditemui di salah satu cafe di Medan, Kamis (26/5/2022).

Sebelum didiagnosa MRKH, ternyata gadis berdarah Tionghoa ini sudah melakukan pengobatan sejak tahun 2008 untuk berobat di banyak rumah sakit dan dokter spesialis dengan berbagai diagnosa.

"Ada yang bilang normal, kista, selaput darah tertutup dan ada yang bilang bakal tetap bisa hamil cuma menstruasinya agak telat," ujarnya.

Menerima diagnosa yang tak pasti, Kartika akhirnya berangkat ke Malaysia untuk melakukan pengecekkan. Dan terbukti, dirinya ternyata didiagnosa menderita MRKH dan diminta untuk operasi jalur vagina.

"Selama nikah aku tidak bisa berhubungan intim karena jalur vaginanya itu tidak ada. Nah dari situ baru tahu MRKH," tutur Kartika.

"Bentuknya itu ovariumnya ada tapi rumahnya itu gak ada. Aku punya ovarium, hormon yang normal dan bisa menghasilkan sel telur sehat tapi aku gak punya rahim," lanjutnya.

Saat tahu ternyata mengidap penyakit ini, berbagai langkah dilakukan Kartika, diantaranya mencoba pengobatan tradisional di Kuala Lumpur Malaysia.

Kartika menceritakan bahwa dirinya dioperasi dengan pembelahan perut tanpa ada pembiusan yang membuat dirinya harus dalam keadaan sadar.

"Saya cuma ditelentangkan di tempat tidur dan ada lampu sorotnya. Yang saya rasakan ada dikasih gel dingin dan terasa ada congkelan tapi gak sakit sama sekali. Dan gak dijahit loh, seperti dikasih plester dan bebas makan apapun kecuali telur sama kecap," kenangnya.

Namun, operasi tersebut ternyata tak berhasil dan akhirnya melakukan operasi secara medis untuk membuka jalur vagina Kartika di Malaysia agar dapat melakukan hubungan intim layaknya pasangan pasangan pada umumnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved