Berita Seleb
Tinggal di Korea Sejak Kecil, Aktor Ini Rasakan Hidup Sengsara, Bahkan tak Mampu Beli Pisang
"Terus mama pregnant (hamil) pengin pisang satu biji aja itu sulit, itu harganya sepertiga dari gajinya papa."
Penulis: Rena Elviana Purba | Editor: Septrina Ayu Simanjorang
TRIBUN-MEDAN.com - Artis Indonesia asal Korea, Lee Jeong Hoon menceritakan pengalaman masa kecilnya yang serba memprihatinkan saat tinggal di Korea.
Tinggal di sebuah gudang tanpa dilengkapi jendela, keluarga Lee Jeong Hoon juga harus mengalami pahitnya susah makan karena serba kekurangan saat itu.
Bahkan untuk membeli sebuah pisang saja saat itu keluarganya tidak mampu. Karena harga satu buah pisang itu artinya sepertiga penghasilan ayahnya harus hilang begitu saja.
Hal ini Ia ceritakan saat hadir sebagai bintang tamu di acara podcast YouTube Channel Daniel Mananta Network, Senin (23/5/2022).
"Latar belakang kalau kita bahas itu sedih banget. Tinggalnya di gudang bukan rumah ya, enggak ada jendela, kamar mandi yang di luar. Saya bilang makanya kalau kita punya rumah, kamar mandi yang banyak dan harus besar," ungkap Lee Jeong Hoon.
"Dulu keluarga kita itu sangat, sangat, sangat kekurangan, oh kelihatannya sekarang jadi artis papa punya pabrik, kita makan aja mikir jaman dulu," lanjutnya.
"Terus mama pregnant (hamil) pengin pisang satu biji aja itu sulit, itu harganya sepertiga dari gajinya papa," ujarnya
Baca juga: LEE Jeong Hoon Blakblakan Ungkap Kehidupannya di Korea Begitu Apes, Tinggal di Gudang tanpa Jendela
Pria yang lahir pada 21 Juli 1986 tersebut menjelaskan bahwa kehidupan orang Korea pada tahun 70-80an hampir seperti dirinya, yaitu tinggal di sebuah gudang. Selain itu, Ia juga menceritakan bahwa berjalan kaki hingga berjam-jam di Korea sangatlah lumrah saat itu karena sedikitnya bus.
"Memang kehidupan Korea di tahun 70-80an hampir seperti itu. Selain orang yang kaya sekali ya. Ya kayak kita-kita, temannya papa, keluarganya sampe kayak papa sampai kerja 2,5 jam sampe jalan kaki enggak naik bis," tutur Lee Jeong Hoon.
Pria yang pernah berprofesi sebagai model catwalk ini mengisahkan masa-masa kelam di Korea yang baru saja perang dan situasi terpuruk sekitar tahun 60an.
"Korea rata-rata kan habis dijajah waktu itu, lagi bangun negara, tahun 60, 70 Korea lagi jelek-jeleknya, tahun 80 saya lahir, makan cari beras pun minta dari desa kirim dari Nenek, semuanya susah," ungkap Lee Jeong Hoon.
Tetapi saat ayahnya mencoba peruntungan di Surabaya, Lee Jeong Hoon pun mengungkapkan bahwa gaya hidup keluarganya jauh lebih meningkat.
"Jauh ya. Jauhnya itu jauh banget. Jadi itu bedanya kayak dua kali lipat ya. Misalnya Indonesia hasilnya 10 ribu, di Korea itu cuma 5 ribu. Besar banget dong. Jadi papa kerja 2 shift saat itu ya jadi gajinya full dikirim semua ke mama," cerita Lee Jeong Hoon.
"Jadi kita berubah ya yang tadinya di gudang akhirnya jadi ke rumah susun. Dari situ tiba-tiba kita ke apartemen sewaan setelah itu akhirnya punya apartemen pribadi," lanjutnya.
Baca juga: ISTRI Lee Jeong Hoon Tak Puas Oplas, Habiskan 1,5 Miliar Dikabarkan Bangkrut
Tapi sebelum perekonomian keluarganya meningkat, Lee Jeong Hoon harus melewati masa-masa kelam menjadi korban bullying.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Lee-Jeong-Hoon-dan-Moa-s.jpg)