Sosok Inspirasi, Berasal dari Keluarga Kurang Mampu, Ardian Hafidz Diterima Tujuh Kampus Luar Negeri

Ardian Hafidz, Remaja 18 tahun asal Boyolali diterima di tujuh kampus kenamaan luar negeri peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings.

TribunSolo.com/Tri Widodo
Mardiyono, warga Nepen, Boyolali, ayah dari Ardian Hafidz, siswa SMA Pradita Dirgantara Boyolali yang jadi rebutan sejumlah universitas dari Kanada, Australia dan Selandia Baru. 

Apalagi, kuliah tersebut bakal dibiayai oleh negera melalui program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Bahkan setelah diterima program beasiswa tersebut, ada 6 universitas lainnya yang meminangnya.

"Jadi daftarnya itu satu. Yang di UBC (University of British Columbia) tapi kemudian 6 universitas lainnya melamarnya jadi mahasiswa," jelasnya.

Namun, anaknya tersebut akhirnya memutuskan mengambil studi Bachelor of Science di University of British Columbia dengan beasiswa penuh Kemendikbudristek.

Mardiyono mengisahkan, sejak kecil anaknya itu memang lebih senang membaca ketimbang bermain dengan anak seumurannya.

Prestasi akademik Ardian kecil di sekolah memang moncer.

Di SD Negeri 2 Nepen maupun SMP Negeri 1 Boyolali, anaknya hampir selalu jadi peringkat pertama di kelasnya, khususnya setelah kelas 4 SD.

"Dia tidak suka main. Sukanya baca-baca. Bahkan sampai saat ini kalau ada kesempatan masih baca buku di perpustakaan daerah Boyolali," jelasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com

 

 

 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved