Baru Targetkan Rekor Pengiriman ke Luar Negeri, Tiba-tiba India Larang Ekspor Gandum, Ini Alasannya

Kebijakan larangan ekspor gandum itu hanya beberapa hari setelah India menargetkan rekor pengiriman tertinggi pada tahun ini.

TRIBUN MEDAN/Youtube
Tanaman Gandum. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Dampak gelombang panas melanda India, membuat India secara resmi melarang ekspor gandum pada Sabtu (14/5/2022),

Kebijakan itu hanya beberapa hari setelah negara itu menargetkan rekor ekspor tahun ini.

Gelombang panas di India berpengaruh terhadap produksi dan membuat harga domestik melonjak ke level tertinggi sepanjang masa.

Dikutip dari Reuters, pemerintah mengatakan masih akan mengizinkan ekspor yang didukung oleh letter of credit ke negara-negara yang meminta pasokan untuk kebutuhan pangan mereka.

Baca juga: KEBURU Dipergoki Warga, Komplotan Pencuri Gagal Bawa Kabur Mesin ATM Bank Aceh, Berikut Kronologinya

Padahal, permintaan pasar gandum global kini mengandalkan India, setelah ekspor dari wilayah Laut Hitam anjlok menyusul invasi Rusia ke Ukraina.

Sebelum pelarangan ini, India telah menargetkan rekor pengiriman 10 juta ton tahun ini.

Meskipun bukan salah satu pengekspor gandum utama dunia, larangan India dapat mendorong harga global ke puncak baru.

"Larangan itu mengejutkan," kata seorang dealer yang berbasis di Mumbai dengan sebuah perusahaan perdagangan global.

"Kami mengharapkan pembatasan ekspor setelah dua hingga tiga bulan, tetapi sepertinya angka inflasi mengubah pikiran pemerintah," sambungnya.

Naiknya harga makanan dan energi mendorong inflasi ritel tahunan India mendekati level tertinggi dalam delapan tahun pada April.

Kondisi ini memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga lebih agresif. Harga gandum di India telah naik ke rekor tertinggi.

Baca juga: Agresi Udara Pasukan Tentara Israel ke Suriah, Sebanyak 12 Orang Dilaporkan Tewas dan Luka-luka

Di beberapa pasar bahkan mencapai 320 dollar AS atau Rp 4,6 juta per ton.

Naiknya biaya bahan bakar, tenaga kerja, transportasi dan pengemasan juga mendorong harga tepung terigu di India.

Pekan ini, India baru saja menguraikan target ekspornya untuk tahun fiskal yang dimulai pada 1 April, dengan mengatakan akan mengirim delegasi perdagangan ke negara-negara seperti Maroko, Tunisia, Indonesia dan Filipina untuk mencari cara meningkatkan pengiriman.

Pada Februari, pemerintah memperkirakan produksi 111,32 juta ton, rekor panen keenam berturut-turut, tetapi memangkas perkiraan menjadi 105 juta ton pada Mei.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved