Kesehatan

Bukan akibat Vaksin, Penyakit Hepatitis Akut yang Menghebohkan, Gejalanya Selain Demam, Kulit Kuning

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, menyebut sudah ada empat kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia.

Editor: Salomo Tarigan
metro.uk
Ilustrasi anak sakit 

Bahkan, informasi tersebut sudah beredar ke berbagai grup Whatsapp, Facebook dan media sosial.

Alhasil memicu kekhawatiran para orangtua, bukan?

Baca juga: RS Adam Malik Rawat Satu Pasien Usia 8 Bulan Dinyatakan Probable Hepatitis Misterius

Di sisi lain, isu ini juga menghambat program vaksinasi Covid-19 yang masih berjalan di berbagai daerah di Indonesia.

Menanggapi kehebohan ini, pakar kesehatan yang aktif berbagai edukasi di media sosial, dr. Adam Prabata buka suara.

Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, perlu ditekankan bahwa virus hepatitis A, B, C, D dan E yang merupakan penyebab tersering akan terjadinya penyakit hepatitis, tidak ditemukan pada kasus hepatitis akut misterius yang terjadi baru-baru ini.

Sejauh ini, WHO masih menduga bahwa pemicunya adalah human adenovirus tipe 41, SARS-Cov-2, dan berbagai hal lainnya masih diteliti.

Mengenai kaitannya dengan vaksin Covid-19, Adam mengatakan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut sejauh ini.

"Tidak ada bukti bahwa vaksinasi Covid-19 menyebabkan terjadinya hepatitis akut misterius pada anak," katanya seperti dikutip dari Instagram miliknya.

Adapun alasannya adalah karena mayoritas anak yang mengalami penyakit tersebut belum divaksinasi Covid-19, menurut data dari WHO.

Lebih lanjut, 75 persen kasus hepatitis akut misterius di Inggris juga terjadi pada anak usia di bawah lima tahun.

Yang mana diketahui bahwa kelompok tersebut belum mendapatkan vaksinasi Covid-19, jenis apapun.

Baca Juga: Belajar dari Gary Iskak yang Sembuh dari Hepatitis C, Ternyata Begini Cara Ampuh Cegah Penyakit Liver

Dokter Adam terang-terangan membantah isu adenovorus dari vaksin AZ sebagai pemicu hepatitis akut misterius.

"Bukan, Adenovirus dari vaksin AstraZeneca tidak berhubungan," katanya.

Sebab tipe adenovirus antara kedua hal tersebut berbeda.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved