Berita Viral

SOSOK Popi Novia Ginting, Pilot Wanita Pertama yang Berdarah Karo

Berkarir menjadi pilot merupakan profesi yang cukup populer di kalangan anak muda, pasalnya menjadi pilot dapat mengelilingi dunia.

Penulis: Tria Rizki |
HO / Tribun Medan
Sosok Popi Novia Ginting, Srikandi Pilot Perempuan Pertama Berdarah Karo 

TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN – Berprofesi sebagai pilot sering di dominasi oleh kaum pria, namun banyak juga perempuan yang ikut berperan andil menjadi bagian dari profesi ini.

Berkarir menjadi pilot merupakan profesi yang cukup populer di kalangan anak muda, pasalnya menjadi pilot dapat mengelilingi dunia.

Diantaranya Popi Novia Ginting yang lebih dikenal dengan Popi Ginting, Ia lahir di Lau Baleng pada tanggal 18 Oktober 1993.

Popi Ginting merupakan perempuan Karo yang pertama kali menjadi pilot dan anak dari ayah Waktu Edison Ginting (WED) dan Ibu Pennoh br Pinem.

Popi Ginting alumni dari SD Katolik Lau Baleng, selanjutnya ke SMP Negeri 1 Lau Baleng dan menempuh Pendidikan ke SMK Negeri Penerbangan Bogor.

Sedari duduk dibangku sekolah, Ia pun sudah miliki cita-cita untuk menjadi seorang pilot.

Sejalan dengan cita-citanya, Popi Ginting pun melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Penerbangan Nusa Flying Internastional Jakarta.

Setelah lulus di bangku perkuliahan, Ia pun memulai karir menjadi pilot di Maskapai Citilink hingga menjadi inspirasi anak muda.

Popi Ginting mengatakan bahwa “Jangan pernah menyerah dan terus berusaha, sebab seluruh usaha yang dilakukan tidak akan pernah mengkhianati hasil. Saya bisa menjadi sekarang tidak terlepas dari buah perjuangan yang tidak instan dengan proses yang begitu rumit dan butuh perjuangan ekstra.”

Popi juga memberikan pesan untuk generasi muda yang bercita-cita menjadi seorang pilot, hal yang pertama adalah harus menjauhi narkoba dan jaga kesehatan karena modal utama menjadi pilot adalah memiliki Kesehatan yang baik.

Selama menjadi seorang pilot, Ia dapat berkeliling Indonesia hingga keliling dunia dan banyak mengetahui karakter dari setiap kota mulai dari sabang hingga Merauke.

Namun, terdapat beberapa duka bagi Popi Ginting selama menjadi seorang pilot diantaranya harus bekerja di saat cuaca hujan badai.

Tentunya hal ini menjadi tantangan sebagai pilot untuk memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan, yang mengutamakan keselamatan para pengunjung.

Popi Ginting juga menambahkan duka menjadi seorang pilot yang lainnya adalah jauh dari keluarga dan kehidupan sosial yang kurang mendukung, pasalnya hampir setengah bulan di luar kota.

(cr16/tribun-medan.com) 
 
 
 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved