Berita Filipina

RAHASIA Anak Diktator Marcos Jr Bongbong Menang Pilpres Filipina, Percaya Mitos Emas Batangan

Kampanye disinformasi Pro-Marcos ini mendapat tempat di hati netizen karena kekecewaan publik atas kegagalan pemerintahan pasca-1986.

Editor: Tariden Turnip
afp
RAHASIA Anak Diktator Marcos Jr Bongbong Menang Pilpres Filipina, Percaya Mitos Emas Batangan, Marcos Jr atau Bongbong saat kampanye Pilpres Filipina 2022 

Tahun-tahun berikutnya dikenang sebagai satu periode tergelap dalam sejarah Filipina, dengan meluasnya pelanggaran hak asasi manusia dan korupsi. Jutaan orang hidup dalam kemiskinan ekstrim ketika utang negara meningkat.

Tapi pemerintahan Ferdinand Marcos mulai goyah setelah terjadi pembunuhan tokoh oposisi Benigno Aquino, Agustus 1983.

Pemimpin oposisi Benigno Aquino yang diasingkan di Amerika Serikat kembali ke ibu kota Manila - tetapi ditembak mati setelah mendarat.

Puluhan ribu orang bergabung dengan curahan kesedihan, yang segera berubah menjadi gerakan pro-demokrasi.

Mereka bersatu dengan janda Benigno Aquino, Cory Aquino, menentang Presiden Ferdinand Marcos.

Ferdinand Marcos menyerukan pemilihan cepat pada tahun 1986 untuk mencoba menenangkan kemarahan.

Ferdinand Marcos mengklaim kemenangan dalam Pilpres 1986 yang memicu protes nasional. jutaan orang turun ke jalan.

Revolusi Kekuatan Rakyat, yang sebagian besar damai dan mendapat dukungan dari Gereja Katolik, akhirnya mendapat dukungan dari anggota senior tentara.

Militer Filipina memberontak melawan Ferdinand Marcos dan menolak menembaki massa.

Setelah empat hari kerusuhan massal, keluarga Ferdinand Marcos melarikan diri ke Hawaii dengan helikopter Amerika.

Bongbong yang saat itu berusia 28 tahun dan satu-satunya putra Ferdinand Marcos, ikut melarikan diri.

Menurut catatan resmi Bea Cukai AS, keluarga Ferdinand Marcos membawa peti-peti barang berharga, termasuk perhiasan, pakaian mewah, dan jutaan uang tunai.

Ferdinand Marcos meninggal di pengasingan di Hawaii pada 1989.

Setelah kembali dari pengasingan pada 1990-an, Bongbong menggunakan kekayaan dan koneksi keluarganya untuk membangkitkan ambisi politik mereka, menjadi gubernur provinsi, anggota kongres dan kemudian senator.

Ibunya, sekarang berusia 92 tahun dan masih tinggal di ibu kota, adalah seorang anggota kongres dan saudara perempuannya Imee adalah seorang senator dan mantan gubernur.

Sumber: bbc
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved