Berita Siantar
ORANGTUA di Siantar Khawatir Keamanan Anaknya di Jogja Usai Kasus Pembunuhan David Sialagan
Berangkat dari kasus pembunuhan yang terjadi di kawasan Seturan, Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, Minggu (8/5/2022)
Penulis: Alija Magribi | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, SIANTAR - Berangkat dari kasus pembunuhan yang terjadi di kawasan Seturan, Sleman, Provinsi DI Yogyakarta, Minggu (8/5/2022), sejumlah orangtua di daerah, khususnya kerabat korban mengaku khawatir dengan keamanan anaknya yang masih mengemban ilmu di Yogyakarta.
Hal itu disampaikan Timbul Pandapotan Siallagan, orangtua David Siallagan, yang menjadi korban pembunuhan di Sleman. Timbul menyebut banyak pihak khawatir dengan keberadaan anak mereka di sana.
“Ada teman kita juga, yang anaknya di Yogya, bilang ke saya kalau mereka khawatir anaknya yang sekarang menjadi mahasiswa di sana,” kata Timbul yang ditemui setelah pemakaman putranya, Selasa (10/5/2022).
Tewasnya David Siallagan bersama temannya Tegar Imam Prakarsa (29), menurut Timbul, bisa menjadi sejarah kesan Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota wisata memudar. Hal ini yang menjadi kekhawatiran Timbul dan orangtua lainnya untuk pelajar-pelajar luar daerah.
Baca juga: Putin Harus Menanggung Malu, Kolonel ke-40 Rusia Gugur Tepat pada Peringatan Hari Kemenangan 9 Mei!
Baca juga: JNE Buka Banyak Lowongan Kerja, Minimal Lulusan SMA/SMK, Buruan Daftar
Bahkan menurut Timbul, kematian dua pemuda ini, termasuk putranya yang berstatus mahasiswa di Institut Seni (ISI) Yogyakarta, bisa menjadi ancaman masyarakat yang hidup dalam dunia pendidikan.
“Masyarakat di sana hidup bersama pelajar dan mahasiswa luar daerah. Kesan itu dibangun cukup lama. Jangan sampai kondisi ini menjadi kekhawatiran orangtua dan pelajar untuk fokus belajar di Yogya,” kata Timbul.
“Apalagi, beberapa mahasiswa yang mengambil studi yang terfokus pada praktik. Masih sering memanfaatkan waktu hingga malam. Jangan sampai mereka tidak aman dan nyaman di sana,” kata Timbul.
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pematangsiantar Tahun 2013-2016 ini mengatakan kasus ini sudah menghilangkan nyawa putranya. Tak banyak yang ia harap, lantaran putranya tak bisa kembali ke dunia.
Ia sendiri mengaku masih fokus pada proses persemayaman dan pemakaman David Siallagan dan belum memantau langsung proses pengungkapan kasus yang dilakukan Polda DIY.
“Tadi Pukul 10.00 WIB, memang sudah ada kabar dari Polda DIY. Cuma karena masih begini, belum bisa saya jawab,” katanya.
Timbul tak lupa berterima kasih kepada keluarga besar, kerabat, dan teman-teman putranya yang hadir dan memberi doa kepada David Sialagan yang kini telah tiada untuk selamanya.
“Teman-teman David ini setia. Sebelumnya pun, saat ibunya meninggal. Mereka seperti ini juga ramainya,” kenang Timbul.
Baca juga: EMAK-EMAK dari Belawan Ngadu ke Walikota Bobby Ada Pungli Kepling dan Tak Pernah Terima Bantuan
Baca juga: MOTIF Pembunuhan Anak di Bawah Umur di Saribudolok Ternyata Karena Menghina Orangtua
(alj/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Pemakaman-David-Siallagan-Mahasiswa-ISI-Yogyakarta.jpg)