Rusia vs Ukraina

Presiden Putin Percaya Dia Tidak Boleh Kalah di Ukraina, Begini Penjelasan Direktur CIA

Presiden Rusia Vladimir Putin percaya bahwa dia tidak boleh kalah di Ukraina. Ia pun harus memaksimalkan perang.

Editor: AbdiTumanggor
SPUTNIK KREMLIN/MIKHAIL KLIMNTYEV via AP PHOTO
Presiden Rusia Vladimir Putin di luar Moskwa, Rusia, Kamis (31/3/2022). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Terkait Invasi Rusia ke Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin percaya bahwa dia tidak boleh kalah di Ukraina.

Ia pun harus memaksimalkan perang.

Tetapi dia tidak menunjukkan tanda-tanda rencana untuk menggunakan senjata nuklir taktis.

Hal itu disampaikan direktur CIA Bill Burns, dilansir Al Jazeera.

Terlepas dari kegagalan pasukan Rusia untuk merebut Kyiv dan perjuangan mereka untuk maju di sepanjang garis depan utama perang di wilayah Donbas tenggara, Putin tidak mengubah pandangannya.

"Dia kekeh bahwa pasukannya dapat mengalahkan pasukan Ukraina,"kata direktur CIA pada Sabtu (7/5/2022).

"Keyakinan Putin pada kemampuan Rusia untuk melemahkan perlawanan Ukraina mungkin belum tergoyahkan meskipun ada kekalahan penting di medan perang," lanjut Burns dalam sebuah konferensi.

“Saya pikir dia dalam kerangka berpikir di mana dia tidak percaya bahwa dia bisa kalah,” kata Burns lagi.

Tank canggih Rusia T-90M yang baru diterjunkan ke Ukraina
Tank canggih Rusia T-90M yang baru diterjunkan ke Ukraina (twitter)

Kepala badan intelijen AS itu mengatakan, bahwa pemimpin Rusia ini tidak terhalang perlawanan keras yang ditunjukkan angkatan bersenjata Ukraina dalam perang.

“Dia mempertaruhkan begitu banyak pilihan untuk meluncurkan invasi ini,” jelas Burns.

“Saya pikir dia yakin bahwa menggandakan perang masih memungkinkan untuk membuat kemajuan,” tambahnya.

Burns merupakan mantan duta besar AS untuk Rusia yang telah menghabiskan banyak waktu mempelajari pemimpin Rusia itu.

Dia menyebut CIA dan badan-badan intelijen Barat lainnya tidak melihat tanda-tanda bahwa Moskwa siap untuk mengerahkan senjata nuklir taktis untuk meraih kemenangan di Ukraina atau menargetkan wilayah pendukung Kyiv.

Rusia telah menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi tak lama setelah meluncurkan invasi pada 24 Februari.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved