Perang Rusia Ukraina
Kondisi Kesehatan Vladimir Putin Dikabarkan Memburuk akibat Penyakit Kanker dan Parkinson
Ternyata kondisi kesehatan Presiden Rusia, Vladimir Putin makin memburuk sebelum tumbangkan Ukraina.
TRIBUN-MEDAN.com - Perang antara Rusia vs Ukraina masih berkecamuk.
Namun di tengah kondisi perang antar kedua negara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin dikabarkan mengidap penyakit kanker dan parkinson.
Nikolai Patrushev kabarnya menjadi pengganti sementara Vladimir Putin untuk memimpin Rusia.
Baca juga: Ukraina Klaim Tenggelamkan 2 Kapal Patroli Rusia di Laut Hitam
Putin harus menjalani operasi pengangkatan kanker otot dan Parkinson
Kondisi Kesehatan Vladimir Putin Dikabarkan Memburuk.
Kini Rusia diterpa kabar tak sedap padahal militernya masih sedang berperang lawan Ukraina.
Kondisi kesehatan makin memburuk.
• Pukulan Telak bagi Rusia Setelah 9 Jenderal Tewas, Kepala Staf Tentara Putin Cedera akibat Tembakan
Padahal seperti diberitakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sempat berkomunikasi dengan Presiden RI, Jokowi.
Zelensky dan Jokowi komunikasi melalui sambungan telepon pada Rabu 27 April 2022.
Setelah Jokowi dan Zelensky komunikasi, kondisi Putin pun disebut makin memburuk.
Ternyata Zelensky meminta sesuatu ke Jokowi.
Baca juga: Pukulan Telak bagi Rusia Setelah 9 Jenderal Tewas, Kepala Staf Tentara Putin Cedera akibat Tembakan
Di tengah perang menghadapi Ukraina, Rusia diterpa kabar kurang sedap.
Sang pemimpin Rusia, Vladimir Putin dikabarkan bakal menghilang untuk sementara waktu.
Hal itu diklaim karena Putin akan menjalani operasi kanker.
Baca juga: Ukraina Klaim Tenggelamkan 2 Kapal Patroli Rusia di Laut Hitam
Putin diyakini telah menunjuk Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Nikolai Patrushev untuk mengontrol Rusia selama ia absen.
Klaim itu muncul dari saluran Telegram General SVR, yang sebelumnya meningkatkan kekhawatiran tentang kondisi kesehatan Putin 18 bulan lalu.
Saluran Telegram itu juga yang mengungkapkan bahwa Putin mengalami kanker otot dan Parkinson.
Putin sebelumnya dilaporkan telah menunda operasi, yang seharusnya dilakukan pada pertengahan kedua April.
“Putin telah direkomendasikan untuk melakukan operasi, tanggalnya telah dibicarakan dan disetujui,” bunyi laporan saluran tersebut berdasarkan sumber terdalam Kremlin dikutip dari Mirror.
“Di sini tampaknya ada urgensi khusus, tetapi itu juga tak adapat ditunda,” lanjutnya.
Saluran tersebut menambahkan bahwa Putin memiliki onkologi, dan masalah terbaru yang diidentifikasi selama pemeriksaan terkait penyakit tersebut.
Kremlin sendiri selalu secara tegas membantah bahwa Putin memiliki masalah medis.
Mereka selalu menggambarkan Putin memiliki kesehatan yang kuat, meski beberapa absen yang misterius beberapa tahun terakhir.
“Putin telah membicarakan bahwa ia akan melakukan prosedur media. Dokter mengatakan ia perlu melakukan operasi, tetapi tanggalnya belum ditemukan,” menurut sumber tersebut.
Baca juga: Ukraina Klaim Tenggelamkan 2 Kapal Patroli Rusia di Laut Hitam
“Saat ia sudah mulai tak mampu, maka ia akan melakukan operasi,” kata sumber yang tak terkonfirmasi tersebut.
Menurut sumber tersebut, Putin tak setuju untuk perpindahan kekuasaan, tetapi ia telah menyiapkan sosok sementara untuk mengontrol Rusia dan juga pertempuran.
“Jadi saat Putin dioperasi dan mulai sadar, mungkin dalam dua atau tiga hari, kontrol negara akan diberikan kepada (Nikolai) Patrushev,” katanya.
Patrushev merupakan mantan agen Kontra-Intelijen KGB, dan menjadi arsitek dari strategi perang Ukraina, dan meyakinkan Putin untuk menghancurkan neo-Nazi di negara itu.
Zelensky minta bantuan ke Jokowi
Zelensky minta bantuan kepada Jokowi melalui sambungan telepon pada Rabu 27 April 2022.
Dalam perbincangan tersebut, Zelensky meminta bantuan persenjataan kepada Indonesia untuk perang menghadapi Rusia. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam keterangan persnya, Jumat, (29/4/2022).
"Dalam pembicaraan itu dibahas juga mengenai berbagai permintaan bantuan persenjataan dari Indonesia," kata Jokowi.
Presiden menolak permintaan bantuan senjata untuk Ukraina tersebut.
Pasalnya berdasarkan konstitusi, Indonesia dilarang mengirim bantuan senjata kepada negara lain.
"Saya menegaskan bahwa sesuai dengan amanat konstitusi Indonesia dan prinsip politik luar negeri Indonesia melarang pemberian bantuan persenjataan kepada negara lain," katanya.
Meskipun demikian kata Presiden, Indonesia siap untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Ukraina.
"Saya sampaikan mengenai harapan agar perang dapat segera dihentikan dan solusi damai melalui perundingan dapat dikedepankan," katanya.
Selain itu, Jokowi mengatakan dalam pembicaraan tersebut, Zelensky menyampaikan update kondisi terkini di Ukraina yang masih berperang melawan Rusia.
Pada kesempatan yang sama Presiden mengundang Zelensky untuk hadir dalam KTT G20.
"Dalam konteks inilah maka dalam pembicaraan telepon Kemarin saya mengundang presiden Zelensky untuk hadir dalam KTT G20," kata dia.
(*)
Baca juga: LIGA ITALIA - Kesempatan AC Milan Rebut Scudetto Setelah Inter Milan Kalah
Baca juga: BAGAIMANA NASIB Joan Mir dan Alex Rins, Suzuki Mundur dari MotoGP?
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com
Kondisi Kesehatan Presiden Putin Dikabarkan Memburuk akibat Penyakit Kanker dan Parkinson
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Presiden-Rusia-Vladimir-Putin-da.jpg)