News Video
Rusia: 9 Mei Hari Kemenangan, Tapi Kremlin Takkan Akhiri Invasi, Perang Rusia Ukraina Masih Panjang
Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan Moskow tidak akan mendasarkan tindakannya di Ukraina pada batas waktu Hari Kemenangan yang dirayakan pada 9 Mei.
Rusia biasanya menandai Hari Kemenangan dengan parade militer besar-besaran di pusat kota Moskow.
TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan Moskow tidak akan mendasarkan tindakannya di Ukraina pada batas waktu Hari Kemenangan yang dirayakan pada 9 Mei mendatang.
Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow tidak akan terburu-buru untuk menyelesaikan operasi militernya di Ukraina.
Pernyataan ini memunculkan spekulasi bahwa perang masih akan terus berlanjut antara Rusia dan Ukraina.
Hal itu dikatakan Lavrov dalam sebuah wawancara dengan penyiar Mediaset Italia, Minggu (1/5/2022).
Ia menambahkan, peringatan Hari Kemenangannya tidak relevan dengan laju perangnya di Ukraina.
Diketahui 9 Mei diperingati sebagai Hari Kemenangan oleh Rusia, merayakan penyerahan Nazi Jerman kepada pasukan sekutu - termasuk Uni Soviet saat itu pada 1945.
Menteri Rusia itu menegaskan, masyarakatnya akan merayakan 9 Mei dengan khidmat seperti yang selalu dilakukan.
Menurutnya, kecepatan operasi militer khusus Rusia di Ukraina pertama dan terutama tergantung pada kebutuhan untuk mengurangi risiko bagi warga sipil dan pasukan Rusia.
Lavrov mencatat bahwa operasi itu terutama ditujukan untuk memastikan keselamatan warga sipil.
Serta memastikan bahwa tidak ada ancaman dari Ukraina ke warga sipil dan Rusia, "yang akan terkait dengan senjata ofensif dan penyebaran gagasan Nazi yang coba diremehkan oleh Barat."
Pada awal-awal invasi banyak analis memprediksi Rusia akan berhenti melakukan operasi militer pada awal Mei.
Namun hal ini belum pasti terjadi menyusul serangan-serangan dan perlawanan yang ada.
Rusia biasanya menandai Hari Kemenangan dengan parade militer besar-besaran di pusat kota Moskow.