MIRIS Wanita Terpelajar Sandang Gelar Master (S2) dan Istri Profesor jadi Pelaku Bom Bunuh Diri
Ibu beranak dua, penyandang gelar MSc di bidang Zoologi,sedang mengejar gelar Master Filsafat, meledakkan diri ketika sebuah minibus melintas.
TRIBUN-MEDAN.COM - MENGEJUTKAN seorang ibu rumah tangga dari kalangan terpelajar menjadi pelaku bom bunuh diri yang menewaskan pelaku dan tiga akademisi China di luar gerbang Institut Konfusius Universitas Karachi, Pakistan, Selasa, 26 Mei 2022.
Dalam rekaman CCTV di lokasi kejadian, pelaku, ibu beranak dua, penyandang gelar MSc di bidang Zoologi dan sedang mengejar gelar Master Filsafat, meledakkan diri ketika sebuah minibus membawa akademisi China memasuki gerbang Institut Konfusius Universitas Karachi.
Belakangan, Baloch Liberation Army ( BLA ), kelompok separatis yang menuntut kemerdekaan Balochistan dari Pakistan, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri ini.
“Brigade Majeed Baloch Liberation Army menargetkan pejabat China dalam serangan pada hari Selasa di Karachi. Tiga pejabat China Huang Guiping, Ding Mufang, dan Chen Sai tewas dalam serangan itu, sedangkan Wang Yuqing dan penjaga keamanan mereka terluka,” ujar klaim BLA yang dibagikan pada media.
Balochistan merupakan provinsi terluas di Pakistan yakni 44 persen, penghasil tambang utama, tapi merupakan provinsi termiskin.
Sejak Pakistan merdeka 1947, sudah lima gerakan pemberontakan di Balochistan.
Aksi Baloch Liberation Army terjadi sejak 2000 hingga sekarang, yang dibalas aparat Pakistan dengan penghilangan paksa ribuan orang yang terkait kelompok ini.
Kaum nasionalis Baloch menentang China yang berinvestasi besar-besaran membangun infrastruktur jalan, pembangkit listrik, dan pelabuhan Gwadar di Laut Arab.
Mereka menuduh Beijing menjarah dan mengambil sumber daya mereka tanpa memberikan manfaat bagi penduduk setempat.
BLA juga menuduh China tidak hanya membantu Pakistan tetapi memperkuatnya dalam memerangi pemberontak dengan menyediakan peralatan untuk militer Pakistan.
Para separatis khawatir gelombang investasi akan mendorong orang-orang dari tempat lain di Pakistan untuk pindah ke provinsi tersebut, membuat mereka menjadi minoritas di tanah tradisional mereka.
Namun baru kali ini, BLA melakukan serangan bom bunuh diri dengan menggunakan pelaku wanita, taktik yang sebelumnya identik dengan kelompok bersenjata Islam fundamentalis.
Sebelum beraksi, pelaku bom bunuh diri, Shari Baloch, 30, sudah menyampaikan selamat tinggal melalui akun twitter nya.
Dikutip dari Al Jazeera, kelompok itu mengatakan: “Misi itu dilakukan oleh fidayeen (martir) wanita pertama dari Brigade Majeed.”
"Penargetan direktur dan pejabat Institut Konfusius, simbol ekspansionisme ekonomi, budaya dan politik China, adalah untuk memberikan pesan yang jelas kepada China bahwa kehadirannya langsung atau tidak langsung di Balochistan tidak akan ditoleransi," ujar kelompok ini melalui email.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/pelaku-bom-bunuh-balochistan1.jpg)