Ramadhan 1443 Hijriyah

CERITA Zakiyyah Anisatul Ulfah, Mahasiswi Asal Tanjungmorawa yang Jalani Ramadan di Perancis

Diceritakan Ulfah, pada lebaran kali ini dirinya berencana akan mengunjungi rumah temannya yang berada di Belgia.

Editor: Ayu Prasandi
HO
Zakiyyah Anisatul Ulfah, mahasiswa asal Tanjungmorawa yang menempuh pendidikan di Perancis. 

Ia mengenang momen ketika jalani Ramadan bersama kedua orangtuanya mulai dari nonton acara Ramadan hingga masak menu berbuka yang membuat dirinya begitu menghargai arti kebersamaan bersama keluarga.

Baginya, makna Ramadan yang ia rasakan selain kebersamaan juga momen selalu bersyukur dan terus memperbaiki diri terlebih di bulan suci Ramadan.

"Momen Ramadan itu kita masih diberikan Kesehatan dan kesempatan untuk terus memperbaiki diri terutama di bulan Ramadan adalah bulan yang penuh berkah jadi harus diperbanyak dengan melakukan ibadah-ibadah sunnah juga.

Yang kedua, melatih diri terhadap disiplin waktu. Harus lebih bisa membagi waktu untuk urusan dunia dan akhirat yang paling penting biar tetap seimbang," tuturnya.

Sementara itu, semenjak tinggal di Perancis, Ulfah jadi sudah sering mengeksplorasi aneka menu Nusantara mulai dari sup daging ataupun sup buntut yang tak pernah ia lewatkan saat Ramadan.

"Itu merupakan menu wajib apalagi sekarang musimnya masih dengan suhu yang lumayan dingin jadi sangat cocok dengan cuaca sekarang. Sebenarnya kalau di tanya makanan favorit masih tetap makanan Indonesia sih yang the best.

Seperti kalau buka puasa itu dengan gorengan yang dimasak sendiri, terus harus ada kurma yang Alhamdulillah juga di sini lumayan gampang untuk di dapatkan," kata Ulfah.

"Kalau makanan luar lainnya yang gampang dibuat dan menjadi menu favorit saya seperti sphagetti à la merguez atau kalau lagi sibuk dan tidak sempat masak bisa beli makanan halal yang bisa dibeli di restoran-restoran Asia seperti makanan yang berasal dari Hawai, saya paling suka Poké bowl yang menurut saya sangat sehat dan praktis kemudian ingredientnya sangat bervariasi," tambahnya.

Baca juga: Berkah Ramadan, Bhayangkari Polres Sergai Bagikan Takjil Gratis ke Pengguna Jalan

Dijelaskan Ulfah, dirinya memiliki hobi masak aneka menu Nusantara yang ternyata digemari oleh teman kosnya. Hal ini ia lakukan untuk mengobati rasa rindu dengan di Indonesia.

"Iya saya memang suka masak masakan Indonesia di sini. Bahkan suka masakin makanan Indonesia buat teman-teman Perancis dan Alhamdulillah sejauh ini mereka suka. Kalau di Indonesia saya jarang masak karena sibuk belajar," ujarnya.

"Tapi sebelum berangkat saya catat resep-resep masakan keluarga. Terus karena di sini memang harus mandiri jadi otomatis harus bisa semua. Gak bisa manja di sini harus bisa jadi anak mandiri dalam segala hal," tambah Ulfah.

Sementara itu, dalam menjalani ibadah tarawih, Ulfah belum menemukan kendala berarti lantaran lingkungan kosnya yang dekat dengan komunitas muslim dan dikeliling masjid.

"Untuk tarawih sendiri di tahun ini masjid-masjid sudah di buka untuk melaksanakan tarawih tapi harus benar-benar di check lagi untuk jadwal salat tarawih karena biasanya tidak semua masjid buka untuk shalat tarawih.

Kalau soal kendala beribadah sih tidak ada paling masalah waktu karena kalau tarawih ke masjid usahakan harus ada teman mengingat waktu shalat Isya saat ini sudah lumayan lama yaitu pukul 21.55 dan akan lebih lama lagi menjelang akhir Ramadhan.

Jadi kemungkinan pulang sampai di rumah akan larut malam. Jadi sebaiknya harus ada teman biar tidak sendirian," jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved