Rusia vs Ukraina

Bagaimana Kondisi Ukraina Jika Perang dengan Rusia Berlanjut Terus hingga Tahun 2023?

Melihat hal ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa perang Rusia-Ukraina tidak dapat berakhir dengan cepat.

Editor: AbdiTumanggor
Andrey BORODULIN / AFP
Pemandangan udara yang diambil pada 12 April 2022, menunjukkan kota Mariupol, selama invasi militer Rusia diluncurkan di Ukraina. Pasukan Rusia pada 12 April mengintensifkan kampanye mereka untuk merebut kota pelabuhan Mariupol. 

TRIBUN-MEDAN.COM - Perang Rusia dan Ukraina dimulai pada Kamis (24/2/2022).

Sejak hari itu hingga 2 bulan lamanya, perang Rusia dan Ukraina terus terjadi.

Melihat hal ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa perang Rusia-Ukraina tidak dapat berakhir dengan cepat.

Ini karena ada "perlawanan tegas" dari pasukan Ukraina di timur.

Bahkan ketika ditanya oleh seorang reporter bertanya apakah konflik di Ukraina dapat berlangsung hingga 2023 pada 22 April 2022 kemarin, Boris Johnson, yang dalam kunjungannya ke India, menjawab: "Menyedihkan karena itu benar-benar mungkin terjadi."

Oleh karena itu, Boris Johnson mengatakan bahwa Inggris telah berusaha untuk membantu Ukraina dengan cepat mengakhiri perang di Donbass.

Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies pada hari Sabtu, 19 Maret 2022 menunjukkan akibat dari serangan udara di teater Mariupol Drama, Ukraina, dan area di sekitarnya.
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies pada hari Sabtu, 19 Maret 2022 menunjukkan akibat dari serangan udara di teater Mariupol Drama, Ukraina, dan area di sekitarnya. (MAXAR via AP/Kompas.com)

Dilansir dari 24h.com.vn pada Selasa (26/4/2022), Inggris sedang mempertimbangkan untuk mentransfer beberapa tanknya ke Polandia agar Warsawa dapat memasok tank T-72 ke Polandia-Ukraina.

Pasalnya, tentara Ukraina belum terbiasa menggunakan senjata baru Inggris.

Pada 22 April 2022, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa dengan senjata yang diterima dari Barat, pasukan Ukraina dapat "menyebabkan korban yang signifikan" bagi pasukan Rusia di Donbass.

Selama kunjungannya ke India, Boris Johnson mengatakan dia dan Perdana Menteri India Narendra Modi berdiskusi tentang situasi di Ukraina.

Perdana Menteri Inggris itu mengatakan bahwa London telah mengusulkan serangkaian tindakan untuk membantu India mengurangi ketergantungan ekonominya pada Rusia.

Inggris juga menekankan bahwa mereka akan memperkuat kerja sama keamanan dan ekonomi dengan India dalam waktu mendatang.

Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri India Modi menekankan pentingnya negosiasi damai untuk menyelesaikan ketegangan Rusia-Ukraina.

Modi mengatakan bahwa kedua belah pihak perlu memerintahkan gencatan senjata segera sebagai dasar untuk negosiasi.

"Kami menyerukan gencatan senjata segera dan menggunakan dialog dan diplomasi untuk menyelesaikan konflik di Ukraina," kata Modi.

Kondisi Kota Kharkiv Ukraina Dulu dan Sekarang. Warga masih bertahan di tempat penampungan di ruang bawah tanah.
Kondisi Kota Kharkiv Ukraina Dulu dan Sekarang. Warga masih bertahan di tempat penampungan di ruang bawah tanah. (twitter)
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved