Berita Simalungun
BKSDA Siantar Masih Ragu Temuan Jejak Kaki Harimau di Kecamatan Tanah Jawa
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Pematangsiantar, meragukan kabar adanya harimau melintas di Sungai Andarasi
Penulis: Alija Magribi | Editor: Tommy Simatupang
TRIBUN-MEDAN.com, SIMALUNGUN - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah II Pematangsiantar, meragukan kabar adanya harimau melintas di Sungai Andarasi, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, seperti yang diceritakan oleh warga sekitar, Minggu (24/4/2022).
Kepala Bidang BKSDA, Seno Pramudita menyampaikan, pihaknya memang mendapat laporan tentang adanya temuan jejak kaki menyerupai harimau di wilayah tersebut.
Namun validitas kabar tersebut belum bisa dibenarkan.
"Iya, tapi jejak tersebut masih meragukan itu jejak harimau. Sementara masih memantau perkembangan," ujar Seno Pramudita dihubungi, Selasa (26/4/22) pagi.
Masyarakat di Nagori Parbalogan, Kecamatan Tanah Jawa sendiri menemukan jejak kaki yang menyerupai kaki harimau di pinggiran sungai Andarasi pada Minggu kemarin.
Baca juga: Kapolres Padangsidimpuan Serah Terima Jabatan Wakapolres, Kabag Ren dan Kasat Samapta
Baca juga: LINK Nonton Live Streaming Gratis Man City Vs Real Madrid Jam 02.00 WIB, Akses Di Sini Lewat HP
Jejak tersebut pertama kali ditemukan oleh warga yang mancing di sungai tersebut.
Adapun warga yang mengaku menemukan pertama kali bernama Untung.
Ia bahkan mengaku niatan mancing di Sungai Antarasi itupun ia batalkan.
"Ini jelas tapak Harimau," katanya warga seraya yang melihat gambar diponsel yang sebelumnya diabadikan oleh Untung.
Diketahui, secara geografis sungai Andarasi masih bersebelahan dengan Kebun PTPN IV Unit Marihat.
Fenomena kemunculan harimau telah tersiar sejak dua pekan terakhir, di mana Kamis (14/4/22) lalu, di areal Perkebunan Kelapa Sawit Milik PTPN IV Kebun Bah Birongulu juga ditemukan ternak sapi warga yang dimangsa hewan buas mirip Harimau.
Di sana, juga ditemukan jejak harimau. Pekerja Kebun juga menemukan dua ekor sapi dimangsa oleh binatang buas tersebut
Oleh pihak BKSDA bersama BPBD Simalungun sempat warga agar tak menernakkan sapinya di areal perkebunan sementara waktu. Sebab kekhawatiran kejadian serangan hewan tersebut berulang.
Baca juga: HEBOH, Imam Salat Tarawih Dapat Surat Misterius Pulang dari Masjid, Isinya tak Disangka-sangka
Baca juga: DISPORA Sumut Undur Pelaksanaan Seleksi Atlet PPLP 2022, Ini Penyebabnya
(ali/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Penampakan-jejak-kaki-menyerupai-harimau-di-pinggiran-sungai-Andarasi.jpg)