Perang Rusia Ukraina

Kerusakan Fisik Ukraina Mencapai Rp 861 Triliun, AS Minta Rusia Tanggung Sebagian Kerugian

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menguraikan biaya dan kebutuhan pembiayaan yang jauh lebih besar.

Genya SAVILOV / AFP
Nadiya (kiri), dan Natalia (kanan), keduanya berusia 62 tahun, berjalan di tengah puing-puing rumah mereka yang hancur di desa Moshchun, barat laut Kyiv, pada 20 April 2022, saat lebih dari lima juta orang Ukraina kini telah meninggalkan negara mereka menyusul Invasi Rusia, kata PBB. UNHCR, badan pengungsi PBB, mengatakan 5.034.439 orang Ukraina telah pergi sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari. Sebaliknya, lebih dari satu juta orang Ukraina telah kembali ke negara mereka sejak invasi Rusia dimulai, kata seorang juru bicara pasukan perbatasan Kyiv. 

TRIBUN-MEDAN.com - Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan, kerusakan fisik pada bangunan dan infrastruktur Ukraina dari invasi Rusia telah mencapai sekitar 60 miliar dollar AS atau sekitar Rp 861 triliun. 

Nilai kerusakan ini akan meningkat lebih lanjut saat perang berlanjut. 

Malpass mengatakan pada konferensi Bank Dunia tentang kebutuhan bantuan keuangan Ukraina bahwa perkiraan awal biaya kerusakan "sempit" tidak termasuk biaya ekonomi yang meningkat dari perang ke Ukraina.

"Tentu saja perang masih berlangsung, sehingga biayanya meningkat," kata Malpass seperti dikutip Reuters, Jumat (22/4/2022).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam konferensi itu mengungkap perhitungan biaya dan kebutuhan pembiayaan yang jauh lebih besar.

Dia mengatakan kepada peserta dalam pidato yang diterjemahkan bahwa Ukraina membutuhkan 7 miliar dollar AS per bulan untuk menebus kerugian ekonomi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke negaranya.

"Dan kita akan membutuhkan ratusan miliar dolar untuk membangun kembali semua ini nanti," kata Zelenskiy.

Dia mengatakan komunitas global perlu segera mengeluarkan Rusia dari lembaga keuangan internasional, termasuk Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional dan lainnya, dan mengatakan semua negara "harus segera bersiap untuk memutuskan semua hubungan dengan Rusia."

Konferensi di sela-sela pertemuan musim semi IMF dan Bank Dunia termasuk pejabat keuangan dari sejumlah negara, termasuk Menteri Keuangan AS Janet Yellen, yang sebelumnya mengatakan Amerika Serikat akan menggandakan janji bantuan non-militer langsung menjadi 1 miliar dollar AS.

Zelenskiy menyerukan negara-negara yang telah memberlakukan sanksi dan membekukan aset Rusia untuk menggunakan uang itu untuk membantu membangun kembali Ukraina setelah perang dan untuk membayar kerugian yang diderita oleh negara lain.

Pada konferensi pers, Yellen mengatakan Rusia harus menanggung sebagian dari biaya pembangunan kembali Ukraina.

"Jelas bahwa biaya pembangunan kembali, pada akhirnya, di Ukraina akan sangat besar," kata Yellen.

Dia memperingatkan bahwa menggunakan cadangan bank sentral Rusia yang disita di Amerika Serikat untuk membangun kembali Ukraina akan menjadi "langkah signifikan" yang memerlukan diskusi dan kesepakatan dengan mitra internasional.

"Itu salah satu yang Anda perlu hati-hati memikirkan konsekuensinya," kata Yellen.

"Saya tidak ingin melakukannya dengan enteng."

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved