Rapat G20
KETIKA Sri Mulyani Pimpin Rapat G20, Rusia Hadir dan Bicara, Pejabat AS dan Sekutunya Walkout
Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan sejumlah pejabat tinggi keuangan dunia melakukan aksi walkout dari rapat G20 di Washington
Sri Mulyani Pimpin Rapat G20, Rusia Hadir dan Bicara, Pejabat AS dan Sekutunya Walkout
TRIBUN-MEDAN.COM - Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan sejumlah pejabat tinggi keuangan dunia melakukan aksi walkout dari rapat G20 di Washington, yang dipimpin Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati.
Mereka meninggalkan ruangan ketika pejabat Rusia berbicara, sebagai bentuk protes terbaru dari Barat terhadap invasi Moskow ke Ukraina, Rabu (20/4/2022).
Pejabat Inggris dan Kanada juga ikut serta dalam aksi boikot tersebut, lansir kantor berita AFP.
Serangan Rusia ke Ukraina membayang-bayangi pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara paling maju di dunia, yang pertama sejak Presiden Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" pada akhir Februari.
"Beberapa menteri keuangan dan gubernur bank sentral termasuk Menteri Keuangan Ukraina (Sergiy Marchenko) dan Menteri Yellen walk out ketika Rusia mulai berbicara di pertemuan G20," kata seorang sumber kepada AFP.
"Beberapa menteri keuangan dan gubernur bank sentral yang hadir secara virtual mematikan kamera mereka ketika Rusia berbicara," imbuhnya.
Deputi Perdana Menteri Kanada Chrystia Freeland mengetwit foto para pejabat yang meninggalkan rapat, beserta komentar, "Negara-negara demokrasi dunia tidak akan diam saja di hadapan agresi terus-menerus dan kejahatan perang Rusia."
Belakangan Yellen mengatakan AS akan terus bekerja dengan Indonesia untuk memajukan urusan G20, termasuk mengatasi dampak negatif invasi Rusia ke Ukraina terhadap ekonomi global, lansir kantor berita Reuters.
Sebelumnya ia mengatakan Rusia mestinya dikeluarkan dari forum kerja sama G20 dan AS "akan memboikot sejumlah pertemuan G20 di Bali jika pejabat Rusia hadir".
Pertemuan G20, yang dipimpin Indonesia tahun ini, melibatkan negara-negara ekonomi besar seperti Amerika Serikat, China, India, Brasil, Jepang, dan sejumlah negara di Eropa, termasuk Rusia.
Pertemuan di Washington berfokus pada cara membantu pemulihan ekonomi dunia dari syok baru yang disebabkan invasi Rusia, yang telah mendorong kenaikan harga makanan dan bahan bakar.
Hal tersebut juga membuat IMF menurunkan prospek pertumbuhan globalnya menjadi 3,6 persen tahun ini.
Negara-negara Barat telah membalas serangan berdarah ke Ukraina dengan sanksi yang dimaksudkan untuk mengancam ekonomi Rusia dan mengubahnya menjadi negara paria.
'Forum yang amat penting'
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Sri-Mulyani-Pimpin-Rapat-G20.jpg)