Perang Rusia Ukraina
Amerika NATO Persenjatai Ukraina, Rusia Uji Coba Rudal Nuklir Setan 2, Bisa Musnahkan Inggris
Rudal RS-28 Sarmat berbobot 208,1 ton, dibekali 10-15 hulu ledak nuklir seberat 10 ton mampu memusnahkan target seukuran Perancis atau Inggris.
TRIBUN-MEDAN.COM - Setelah Amerika dan NATO mengabaikan ancamannya agar tidak mempersenjatai Ukraina, Rusia melakukan ujo coba peluncuran rudal nuklir terkuatnya, RS-28 Sarmat ( NATO menamainya "Setan II"), Rabu 20 April 2022.
Rudal Balistik Antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile /ICBM ) RS-28 Sarmat mempunyai jangkauan 18.000 km dengan kecepatan hipersonik 20 kali kecepatan suara (7,1 km per detik) dan membawa 10 hingga 15 hulu ledak nuklir.
Rudal RS-28 Sarmat berbobot 208,1 ton, dibekali 10-15 hulu ledak nuklir seberat 10 ton mampu memusnahkan target seukuran Perancis atau Inggris plus Wales, berpotensi membunuh jutaan orang.
Uji coba peluncuran RS-28 Sarmat berlangsung dari Kosmodrom Plesetsk, wilayah Arkhangelsk disaksikan langsung Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi Menteri Pertahanan Sergei Shoigu.
''Kamerad Panglima Tertinggi - persiapan untuk uji terbang pertama sistem rudal Sarmat di kosmodrom wilayah Arkhangelsk, selesai," ujar Shoigu pada Putin.
“Hari ini pukul 15:12 waktu Moskow di kosmodrom uji coba negara Plesetsk, wilayah Arkhangelsk, sebuah rudal balistik antarbenua berbasis Sarmat berhasil diluncurkan dari silo ,” kata Kementerian Pertahanan Rusia.
“Tugas peluncuran telah selesai sepenuhnya. Karakteristik desain telah dikonfirmasi pada semua tahap penerbangannya. Hulu ledak pelatihan telah tiba di area tertentu di tempat pelatihan Kura, Semenanjung Kamchatka,” tambah laporan itu.
Putin mengatakan keberhasilan uji coba peluncuran Sarmat akan "memberikan bahan pemikiran" bagi mereka yang mengancam Rusia.
"Rudal baru ini memiliki karakteristik taktis dan teknis tertinggi dan mampu mengatasi semua sarana pertahanan anti-rudal modern. Rudal ini tidak memiliki analog ( tandingan/pembanding ) di dunia."
Kementerian Pertahanan Rusia yang dikutip oleh kantor berita Interfax mengatakan Pasukan Rudal Strategis Rusia yang ditempatkan di wilayah Krasnoyarsk sedang dipersiapkan untuk dipersenjatai dengan rudal baru Sarmat.
Menanggapi uji coba rudal baru ini, Pentagon mengatakan langkah itu bukan ancaman bagi AS dan sekutunya.
Sebab sebelumnya Moskow "dengan benar memberi tahu" Washington tentang uji coba di bawah kewajiban perjanjian nuklirnya.
"Itu tidak mengejutkan," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.
Rusia memang sudah berencana mengganti armada rudal ICBM R-36 yang sudah tua dengan rudal super-berat yang mempunyai kecepatan hipersonik.
RS-28 Sarmat pertama kali dikembangkan pada awal 2000-an.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/rudal-nuklir-setan-2.jpg)