Khazanah Islam

Inilah Keturunan Bani Shaiba, Generasi Terpilih Pemegang Kunci Ka'bah Satu-satunya

Umat muslim pastinya tau bahwa Ka'bah adalah bangunan suci yang penting dan

Editor: Dedy Kurniawan
ThinkStock
Kabah di Mekkah 

TRIBUN-MEDAN.com - Umat muslim pastinya tau bahwa Ka'bah adalah bangunan suci yang penting dan sangat dihormati.

Ka’bah merupakan bangunan yang begitu panjang sejarahnya dan begitu dijaga kesuciannya oleh masyarakat Mekkah dan mereka yang tinggal di sekitarnya.

Melansir Islamnu, sebelum Islam datang, Ka’bah menjadi pusat peribadatan, ekonomi, sosial, budaya, dan seni masyarakat Mekkah dan sekitarnya.

Sementara setelah Islam datang, Ka’bah menjadi ‘titik temu’ seluruh umat Islam dari seluruh penjuru dunia.

Baca juga: Menarik Kisah Mualaf Tamara Bleszynski, Momen Saat di Australia, Bukan Karena Nikah


Mereka berbondong-bondong datang ke Mekkah untuk menunaikan rukun Islam kelima, haji.

Selama lebih dari 16 abad, sebelum masuknya Islam ke dunia, cucu-cucu Qusai bin Kilab bin Murrah mengkhususkan diri dalam merawat Ka'bah, termasuk menjaga kuncinya.

Salah satu cabang dari keluarga bin Murrah adalah suku al-Shaiba yang diberikan kunci-kunci tempat suci oleh Nabi Muhammad pada tahun penaklukan Mekkah.

Baca juga: Ambyar Raffi Ahmad Dibuat Salah Tingkah, Kena Gombalan Maut Wika Salim : Bengkok Aku Lurusi

Baca juga: Perempuan 6 Tahun Dipaksa Menikah, Pakai Mahar 105 Juta, Tak Sangka Status Pengantin Prianya

Bani Shaiba atau anak-anak Shaiba adalah suku yang memegang kunci Ka'bah saat ini.

Mereka bertanggung jawab atas 'Sudnah' Ka'bah yang berarti merawatnya secara menyeluruh termasuk membuka dan menutupnya, membersihkan dan mencucinya, serta merawat Kiswah atau penutupnya.

Baca juga: Betrand Peto Kepergok Gemas ke Sarwendah depan Ruben Onsu, Sampai Pegang Dagu


Bagian dalam Ka'bah dicuci dua kali setahun pada hari pertama Sya'ban dan tanggal 15 Moharram dalam kalender Islam.

Sholat Subuh dilakukan di tempat suci al-Haram al-Makki sebelum proses pencucian, di mana hanya Zamzam dan air mawar yang digunakan.

“Kunci pintu Ka'bah penting secara historis dan religius.

Ia memiliki kantongnya sendiri yang memiliki bordir hijau dan tulisan I adalah 'Karena Tuhan menyuruhmu untuk melakukan tugasmu untuk orang-orang,' kata sejarawan dan anggota Dewan Syura, Dr. Mohammed al-Zulfah melansir english.alarabiya.net

Dia menambahkan, kuncinya terbuat dari logam dan panjangnya 35 sentimeter.

Itu diubah dan dikembangkan beberapa kali selama berabad-abad.

Sumber: Bangka Pos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved