Ferdinand Hutahaean Minta Hakim Bebaskan Dirinya dari Jerat Hukum, Ingin Makan Ketupat Lebaran

Ferdinand Hutahaean, meminta kepada majelis hakim untuk menjatuhkan vonis bebas atas perkara yang menjeratnya.

Editor: Salomo Tarigan
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Ferdinand Hutahaean 

TRIBUN-MEDAN.com - Terdakwa perkara dugaan tindak pidana penyebaran berita bohong sehingga menimbulkan keonaran di kalangan rakyat Ferdinand Hutahaean, meminta kepada majelis hakim untuk menjatuhkan vonis bebas atas perkara yang menjeratnya.

Adapun sidang vonis tersebut rencananya akan digelar pada Selasa (19/4/2022) pekan depan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

Baca juga: Gencarkan Operasi Yustisi, Polres Padangsidimpuan Tegur 24 Pelanggar Prokes

"Tentu harapan saya bebas. Tapi apakah bebas atau tidak kita serahkan nanti kepada hikmat dan kebijaksanaan yang mulia hakim," kata Ferdinand saat ditemui awak media usai sidang beragendakan pembacaan pledoi, di PN Jakarta Pusat, Selasa (12/4/2022).

Lebih lanjut, kata eks Politikus Partai Demokrat itu, harapan bebas merupakan keinginan setiap terdakwa.

Sebab kata dia, kehidupan di dalam penjara tidak enak, tidak bisa hidup bebas seperti halnya masyarakat pada umumnya.

"Kalau saya ditanya secara pribadi ya maunya bebas. Siapa yang tidakmau bebas. Emang enak dipenjara? Gak enak bro," ucapnya.

Terlebih sidang vonis yang akan dijalani Ferdinandnya sudah mendekati Hari Raya Idul Fitri 1443 H.

Jika dirinya bisa diputus bebas dalam perkara ini, maka keinginannya untuk dapat menyantap makanan khas hari raya di bersama keluarga bisa terwujud.

"Ya pengen lah pengen makan ketupat di rumah sama opor ayam," tukas dia.

Mengaku Dibisikin Setan

Dalam pleidoinya, Ferdinand mengakui kekhilafahan atas cuitan tersebut, dan menyatakan kalau unggahannya itu dikarenakan diriya mendapat pengaruh dari setan.

Mulanya dia mengaku, kejadian tersebut dilakukan pada tanggal 4 Januari 2022, saat itu dirinya sedang berada di kantor, seketika Ferdinand terjatuh pingsan dan beberapa menit kemudian mengalmi siuman.

"Saat itulah saya mendengar bisikan suara ditelinga saya yang berkata Hei Ferdinand, engkau akan mati dan tidak ada yang bisa menolongmu, Allahmu saja lemah dan harus dibela, itulah kalimat yang saya dengar begitu nyata,"

"Dan kemudian saya anggap itu godaan Saitan yang kemudian saya respon dan tanggapi dengan kata hardik balik dengan kata 'Allahmu lemah'," kata mantan Politikus dari Partai Demokrat itu dalam Pleidoinya, Selasa (12/4/2022).

Adapun dalam pengakuannya, pernyataan 'mu' yang dimaksud itu ditujukan untuk setan yang mengganggunya, bukan untuk menyinggung perasaan suatu golongan tertentu.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved