Renungan Ramadan
Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid di Bulan Ramadan
Langkah menuju masjid adalah langkah menuju kebaikan. Masjid harus menjadi tempat pulang tempat pulang terbaik untuk kaum muslimin.
Oleh: Musa Rajekshah (Wakil Gubernur Sumatra Utara)
PADA setiap kesempatan khususnya pada acara keagamaan, saya selalu menyampaikan kepada semua yang hadir untuk semangat bersama-sama memakmurkan masjid. Jika masjid ramai dan diisi kegiatan-kegiatan positif, masjid yang berbalik memakmurkan umat.
Maka pada Bulan Ramadan ini, tak bosan saya mengajak kita semua untuk memakmurkan masjid. Semoga selama Ramadan, dan terutama setelahnya, tak ada lagi fenomena banyak masjid yang dibangun dengan mewah, tetapi jarang sekali yang mengunjungi.
Sedikit mengutip cerita. Suatu hari Abu Hurairah RA melewati pasar di Kota Madinah. Llalu ia berdiri dan menyeru kepada orang-orang yang berada di pasar tersebu, "Wahai para penghuni pasar, apa yang melemahkan kalian? Modalkah?"
Pertanyan tersebut dijawab, "Benar wahai Abu Hurairah!".
Lalu Abu Hurairah berkata, "Kalian bisa mengambil harta warisan Rasulullah SAW di masjid."
Setelah berkata demikian orang-orang yang berada di pasar bergegas menuju masjid.
Tak lama, mereka kembali, dan bertanya kepada Abu Hurairah. "Wahai Abu Hurairah, kami telah datang ke masjid Rasulullah dan kami telah masuk di dalamnya, tapi kami tidak melihat ada pembagian warisan."
Abu Hurairah balik bertanya, "Kalian tidak melihat seorang pun di masjid? Mereka menjawab, 'Kami melihat sekelompok orang sedang melaksanakan salat, sekelompok lainnya sedang membaca Al-Quran, dan sekelompok lagi sedang melakukan ta’lim'. Abu Hurairah berkata, 'Itulah sebenarnya harta warisan Rasulullah SAW.' (HR al-Thabrani).
Langkah menuju masjid adalah langkah menuju kebaikan. Untuk itu, tiap badan kenaziran masjid atau BKM juga harus mampu menjadikan masjid nyaman dan menjadi tempat pulang terbaik untuk kaum Muslimin yang mungkin tengah menghadapi masalah. Maka masjid semestinya bisa terbuka 24 jam hingga dapat memakmurkan umat.
Di muka bumi ini masjid merupakan taman surga. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila kalian berpapasan dengan taman surga, maka singgahlah. Aku bertanya kepada Rasulullah SAW apa yang engkau maksud dengan taman surga? Ia menjawab, 'Masjid-masjid.” Dan dengan apa singgahnya, wahai Rasullah?', Rasuullah SAW menjawab lagi, 'Dengan membaca Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tidak ada Tuhan kecuali Allah dan Allah Maha Besar.” (HR al-Tirmidzi).
Berdasarkan cerita-cerita tersebut, kita tahu bahwa masjid adalah sebenar-benarnya sumber kebaikan, keberkahan dan ketenangan hidup. Pada sisi lain, rumah Allah ini juga bisa menjadi ladang amal sosial dan ekonomi yang mampu menyejahterakan jemaah dan masyarakat yang tinggal di sekelilling masjid.
Selain BKM, saya juga berharap kelompok-kelompok gerakan pemuda Islam harus ikut memikirkan program amalan pada pagi hari atau malam hari agar masjid bisa diisi anak-anak, remaja, orang dewasa dan orang tua sebagai program membangun ekonomi umat.
Allah SWT begitu sangat mencintai masjid dan orang-orang yang berjalan menuju masjid untuk beribadah. Dalam QS Al-Tawbah 18, Allah SWT berfirman, yang artinya sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Salat berjamaah bukanlah termasuk dalam syarat sah salat. Artinya, bila dikerjakan sendirian pun salat tetap dianggap sah. Namun, ada beberapa kelebihan dan keutamaan dalam salat berjemaah dibandingkan salat sendirian, khususnya bagi laki-laki.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Masjid-Al-Musabbihin-yang-terletak-di-Taman-Indah-Setia-Budi.jpg)