News Video

INDONESIA Meminta Penyelidikan Pembantaian di Kota Bucha Ukraina Dilakukan Secara Independen

Indonesia meminta dugaan pembantaian warga sipil di Kota Bucha oleh pasukan Rusia diselidiki secara independen.

Faizasyah sendiri sangat prihatin dengan kematian warga sipil di Kota Bucha akibat peperangan.


TRIBUN-MEDAN.COM
- Indonesia meminta dugaan pembantaian warga sipil di Kota Bucha oleh pasukan Rusia diselidiki secara independen.

Permintaan ini disampaikan menyusul kecaman internasional soal dugaan kejahatan yang disebut sebagai genosida.

Indonesia juga mendukung inisiatif PBB untuk membentuk tim independen dalam penyelidikan kasus tersebut.

Hal ini disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam konferensi persnya.

Indonesia dirasa perlu bersuara lantaran tahun ini menjadi tuan rumah KTT G20 di Bali.

Untuk itu, penyelidikan kasus pembantaian warga sipil di Kota Bucha harus dilakukan secara independen.

"Kami berharap akan ada tim investigasi independen untuk menjelaskan apa yang terjadi, terlepas dari berbagai laporan yang kami ikuti," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dalam konferensi pers.

Pasalnya, kedua pihak baik Rusia maupun Ukraina saling memberi keterangan yang bertolak belakang.

Presiden Ukraina mengklaim bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang atau genosida.

Sementara Rusia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa video mayat-mayat di Bucha hanya provokasi media Barat.

Dikutip dari AFP, Indonesia saat ini menampilkan dirinya sebagai penengah yang tidak memihak kubu manapun.

Tak hanya itu, Indonesia juga menahan diri tidak mengecam Rusia secara terbuka sejak invasinya ke Ukraina pada Februari.

Faizasyah sendiri sangat prihatin dengan kematian warga sipil di Kota Bucha akibat peperangan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved