Tribun Medan Live Talkshow "Dampak Invasi Rusia Terhadap Pasar Modal Indonesia"

Tribun Medan bekerja sama dengan Trend Development Center dengan Moderator Sian Yet, SE. M. Si. MP.NLP mengundang Darmin, SE. MBA

Istimewa
Dua Pembicara Darmin dan David Liong foto bersama dengan Pimpinan Tribun Medan Pak Setiawan dan Moderator Pak Sian Yet. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Tribun Medan bekerja sama dengan Trend Development Center dengan Moderator Sian Yet, SE. M. Si. MP.NLP mengundang Darmin, SE. MBA (Praktisi Pasar Modal Pemegang Rekor MURI) dan David Liong, QWP (Trader Analyst) menyelenggarakan talkshow dengan topik "Dampak Invasi Rusia Terhadap Pasar Modal Indonesia", Jumat (8/4/2022).

Diksusi sangat menarik ini memberikan pencerahan dan Informasi yang baik bahwa pengaruh penurunan mata uang Rusia yakni Rubel terhadap USD sejak Invasi 24 Februari 2022 pernah sentuh 150 Rubel per USD pada 7 Maret 2022 dan 8 April 2022 Kurs Rubel 79.62 per USD pulih lebih kuat dari pada level sebelum invasi Rubel 83 per USD, walaupun perang masih berlangsung.

Kondisi penurunan di bursa saham juga bersifat sementara selama periode Januari sampai dengan Maret 2022 (3 bulan): Indeks S&P 500 USA terjadi penurunan atau minus 4.9 % sedangkan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) Indonesia naik 7.44 % dikupas lebih detail Indeks LQ45 (45 saham paling Likuid) naik 9.83 % & IDX 30 (30 saham terbesar) naik 9.86 %.

Perbedaan kondisi Bursa Saham Indonesia dengan US sesuai data di atas disebabkan tingkat inflasi US naik tinggi dari Maret 2021 hanya 2.6 % naik menjadi 7.9 % pada Maret 2022, sebaliknya Indonesia inflasi Indonesia lebih terkendali dari 1.37 % hanya naik ke 2.06 %. Kepercayaan terhadap prospek Bursa Efek Indonesia (BEI) tercermin dari dana asing yang masuk dengan pembelian bersih Rp 32 Triliun periode 3 bulan2022.

Fundamental laba perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di BEI juga pulih lebih tinggi daripada sebelum Pandemi Covid-19 yakni data 35 perusahaan di LQ 45 laba bersih total tahun 2019 Rp215 Triliun vs tahun 2021 Rp 234 Triliun atau naik 8.6 % dibandingkan sebelum pandemi kalau dibandingkan tahun 2020 terjadi kenaikan besar 57.2 %.

Perusahaan publik di luar LQ 45 yg kami kumpulkan datanya 158 perusahaan laba bersih tahun 2019 Rp 62.7 Triliun vs thn 2021 Rp 120.6 Triliun naik 92.2 % lbh tinggi daripada total sebelum Pandemi.

Investor telah dimudahkan dengan adanya informasi perkembangan indeks 15 sektoral di BEI dengan kenaikan periode 3 bulan (Januari s.d Maret 2022) tertinggi sektor energi 30 % disusul sektor transportasi & logistik 15.78 %.

Sektor Perindustrian 10.89 %, terdapat 11 sektor yg naik berikan keuntungan, hanya 4 sektor yg mengalami penurunan yakni: properti dan real estate minus 4.75 %, teknologi minus 3.97 %, kesehatan 1.29 % & barang konsumsi primer 1.14 %.

Kesimpulan dari talkshow ini yaitu sampai akhir tahun masih optimis dengan Target IHSG 7400-7600 walaupun ada potensi kenaikan suku bunga Bank Central USA (Fed rate) dan suku bunga BI rate Indonesia.

Investor dapat melakukan investasi maupun trading (jual beli) saham dengan perhatikan dan rotasi sektor saham yang sedang naik dan menghindari sektor saham yang turun.

Untuk memudahkan investor Panin Sekuritas aktif berikan rekomendari ide investasi dan trading dari team riset baik secara fundamental (laba bersih dan prospek usaha, serta makro ekonomi global dan Indonesia) serta analisa teknikal mencari peluang cuan atau untung yang baik untuk transaksi dan investasi bagi Nasabah Panin Sekuritas.

Selamat Cuan dan Salam Sehat.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved