Ramadhan 1443 Hijriyah

BBPOM Medan Gelar Pengawasan Kandungan Bahan Berbahaya dalam Makanan selama Ramadan, Ini Hasilnya

Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Medan bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Medan melakukan sidak uji kandungan pangan.

TRIBUN MEDAN/KARTIKA SARI
Tim BBPOM saat melakukan pengawasan kandungan bahan makanan di sekitaran Jalan Amaliun Medan, Kamis (7/4/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Medan bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Medan melakukan sidak uji kandungan pangan takjil di sekitaran Jalan Amaliun Medan, Kamis (7/4/2022).

Dalam uji kandungan bahan tersebut, Kepala BBPOM Medan Martin Suhendri menyebutkan jika belum ada ditemukan bahan makanan yang mengandung bahan berbahaya.

"Kita periksa takjil karena ini menu untuk berbuka, maka kita khawatirkan mengandung rodamin. Tapi Alhamdulillah sampai saat ini di kota Medan belum ada kita temukan adanya rodamin, formalin, boraks ataupun pemanis buatan," ungkap Martin.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah melakukan sidak ke supermarket untuk melihat kondisi barang dalam program intensifikasi pangan.

"kami bersama dinas ketahanan pangan melalukan program intensifikasi pangan dimana kita memiliki program dalam intensifikasi ini seperti kita mengunjungi supermarket. Kita mencek apakah ada barang barang kadaluwarsa atau barang-barang yang ilegal atau tidak terdaftar, rusak, dan penyok," ujarnya.

Dalam temuan di salah satu supermarket besar di Medan, Martin menyebutkan jika ada kondisi barang penyok dan rusak yang masih dipajang untuk dijual.

"Hari ini kita sudah menjalani supermarket yang sangat besar. Di Suzuya kita menemukan ada barang yang penyok dan rusak. Itu sudah kita pisahkan dan kembalikan kepada pemilik," kata Martin.

"Kemudian untuk supermarket Irian, saya sudah menyampaikan tadi ada yang membuka beberapa Nugget yang dijadikan pajangan biasa dan saya meminta batas expirednya tetap mereka pantau," lanjutnya.

Tak hanya itu, Martin juga mengimbau kepada pihak pengelola supermarket untuk melakukan penataan gudang dan melakukan pes control untuk keselamatan konsumen.

"Kemudian kami meminta penataan di gudangnya supaya lebih tertib lagi dan rapi agar pes control atau pengontrolan tikus bisa mereka tingkatkan. Ini semua meningkatkan jaminan keselamatan untuk konsumen kita," kata Martin.

Tak hanya memeriksa di Supermarket, BPOM juga melakukan pengecekan di distributor bahan baku pembuatan kue saat Ramadan yang diwaspadai ada oknum 'nakal'.

"Kita memeriksa distributor bahan baku pembuatan kue atau bahan pangan lainnya, gula, kopi, tepung, dll, karena kita tahun meningkatnya bahan pangan di bulan puasa ini kita khawatirkan ada oknum tertentu yang kita waspadai harus diperiksa lebih tuntas. Sebenarnya pemeriksaan ini rutin kita lakukan tapi selama Ramadan ini kita lakukan lebih intensif lagi," ucapnya.

Sementara itu, Kadis Ketapang Medan Emilia Lubis mengungkapkan jika dalam pemantauan saat Ramadan ini, pihak Dinas Ketapang juga menemukan adanya barang kadaluarsa yang masih terpajang.

"Kita tim bersama BPOM juga melihat barang kadaluwarsa, kemudian bahan penyimpanannya dan juga pengemasannya," tuturnya.

Tak hanya itu, Emilia juga menegaskan jika dirinya tak segan-segan akan memberikan sanksi administrasi bagi pelaku usaha yang melanggar aturan.

"Kita akan beri sanksi tertulis, kalau terberat belum ada karena sejauh ini selama bulan Ramadan kita periksa, tidak ada sanksi. Begitu juga hasil lab minyak goreng kemarin, itu hasinya bagus sesuai SNI," pungkasnya.

(cr13/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved