Rusia vs Ukraina

KETIKA Dunia Kelimpungan Dapat Pasokan Gas dari Rusia, Kini Industri Migas Indonesia Digadang-gadang

Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa menerapkan pembatasan pada impor minyak dan gas dari Rusia setelah Rusia menyerang Ukraina Februari lalu.

Editor: AbdiTumanggor
TRIBUN-MEDAN.COM/IST
Salah satu Kapal Tanker hasil Kontrak PT Pertamina dengan PT Multi Ocean Shipyard. 

TRIBUN-MEDNA.COM  - Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengancam memotong pasokan gas kepada negara-negara tidak ramah jika mereka tidak memulai membayar impor gas dengan mata uang rubel.

Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa menerapkan pembatasan pada impor minyak dan gas dari Rusia setelah Rusia menyerang Ukraina Februari lalu.

Melansir BBC, AS telah menyatakan larangan penuh pada minyak, gas, dan impor batu bara Rusia.

Inggris sedang menerapkan sanksi bertahap atas minyak Rusia akhir tahun ini, dan Uni Eropa sedang mengurangi impor gas Rusia sampai dua pertiganya.

Pemerintah Inggris mengatakan hal ini memberi mereka waktu untuk menemukan pasokan pengganti.

Dunia panik karena harga minyak dan gas akan meningkat sejak serangan Ukraina, dan jika Rusia menahan ekspor harga bisa meningkat lebih drastis.

Apa yang akan terjadi jika gas Rusia berhenti mengalir ke Eropa

Harga gas yang sudah tinggi bisa meningkat lebih tinggi lagi.

Gas Rusia mengisi hampir 40 persen  dari impor gas alam Uni Eropa.

Jika pasokan ini berhenti, Italia dan Jerman akan menjadi negara yang paling rentan.

Eropa dapat berpindah kepada eksportir gas yang sudah ada seperti Qatar, Aljazair atau Nigeria, tapi ada kesulitan praktis untuk dengan cepat memperluas produksi.

Rusia hanya menyediakan sekitar 5 persen dari pasokan gas Inggris, dan AS tidak mengimpor gas Rusia dalam bentuk apapun.

Potensi gas alam Indonesia

Mengikuti penghargaan dua blok laut dalam baru selama Indonesia Petroleum Bid Round 2021, raksasa energi dunia BP telah memperluas jejak lepas pantai mereka di Indonesia.

Hal ini mendorong harapan BP menumbuhkan bisnis mereka di Indonesia.

Melansir Offshore Energy, BP melaporkan akhir Jumat lalu bahwa mereka telah dianugerahi blok eksplorasi minyak dan gas Agung I dan Agung II, yang mana dimasukkan oleh pemerintah Indonesia dalam tawaran langsung sebagai bagian dari ronde kedua Area Kerja Minyak dan Gas Ronde Taruhan 2021 dari November 2021.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved