Pengembangan Holtikultura

Kementrian Pertanian Beri Kesempatan Pertama Pengembangan Holtikultura Lahan Kering di Pakpak Bharat

Kementeian Pertanian RI memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat untuk proyek pengembangan holtikultura di lahan kering

Editor: AbdiTumanggor
HO
Kementeian Pertanian RI memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat untuk proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP), Rabu (5/4/2022). 

Program Pengembangan Holtikultura di Lahan Kering - Horticulture Development In Dryeland Areas Project (HDDAP) di Pakpak Bharat.

TRIBUN-MEDAN.COM - Kementeian Pertanian RI memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat untuk proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP), Rabu (5/4/2022).

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat, kami menyatakan siap dan akan mengupayakan segala hal yang terbaik guna peningkatan sektor pertanian di wilayah Kab Pakpak Bharat," kata Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor di hadapan tim Kementerian Pertanian RI.

Pertemuan Kementerian Pertanian RI dan Pemkab Pakpak Bharat ini digelar di Ruang Garuda Komplek Perkantoran Bupati Pakpak Bharat, Sindeka Salak.

Kementeian Pertanian RI memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat untuk proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP), Rabu (5/4/2022).
Kementeian Pertanian RI memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat untuk proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP), Rabu (5/4/2022). (HO)

Tampak hadir dalam pertemuan ini dari Kementrian Pertanian RI di antaranya Direktur Perbenihan Holtikultura Ketua Tim HADDAP Ir RR Liliek Sri Utami, Dr Inti Pertiwi Nashwan, Ir Hery Widodo, Ir Anik Kustaryati, Ernawati HR, Sekar Insani dan tim lainnya.

Sementara dari Pemkab Pakpak Bharat dihadiri Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor, Wakil Bupati Pakpak Bharat, Sekda Pakpak Bharat, Kadis Pertanian, pimpinan OPD dan sejumlah Kepala Bagian serta unsur lainnya.

Pada kesempatan ini Bupati Franc Tumanggor menjelaskan bahwa pada tahun 2022-2027 pemerintah pusat melalui Kementrian Pertanian memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP).

Di mana Kabupaten Pakpak Bharat merupakan salah satu daerah yang cukup potensial, salah satunya di desa Kuta Dame Kecamatan Kerajaan.

Proyek pengembangan Holtikultura ini nantinya diharapkan bisa secara otomatis meningkatkan Indeks Pertanian seiring juga meningkatkan perekonomian masyarakat serta meningkatkan daya saing di wilayah tersebut.

"Permasalahan yang dihadapi oleh petani lahan kering antara lain belum didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai, kepemilikan modal usaha yang relatif masih rendah. Oleh sebab itu dengan adanya program ini maka akan di dukung oleh Asian Development Bank yang bekerja sama dengan Kementrian Pertanian dan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sumatera Utara," kata Franc.

Kementan dan Pakpak Bharat
Kementeian Pertanian RI memberikan kesempatan kepada Kabupaten Pakpak Bharat untuk proyek pengembangan holtikultura di lahan kering (Horticulture Development In Dryeland Areas Project-HDDAP), Rabu (5/4/2022).

Bupati Franc berharap, program ini harus benar benar terlaksana dan berhasil.

Untuk itu, program tersebut harus segera disosialisasikan kepada masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat.

Sementara, Direktur Perbenihan Holtikultura Kemeterian Pertanian RI Dr Inti Pertiwi Nashwan dalam pemaparannya menyatakan timnya hadir di Kabupaten PakpakBharat adalah guna memastikan kesiapan dan komitmen Kabupaten Pakpak Bharat serta mensosialisasikan terkait proyek pengembangan Holtikultura.

"Proyek pengembangan ini nantinya akan difasilitasi mulai dari infrastruktur, jaringan irigasi, permodalan hingga pemasaran hasil pertanian nantinya," ujarnya.

"Ini merupakan Kabupaten pertama. Kita ingin memastikan kesiapan termasuk kepastian kepemilikan dan batas lahan agar jangan sempat lahan itu ternyata lahan sengketa. (Pokoknya Clear and Clean). Yang ditawarkan saat ini adalah 3 komoditas yaitu Kentang, Pisang, dan bawang merah" jelasnya.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved