Jadi Anggota NATO Pertama Kirim Tank ke Ukraina, Ceko Sediakan T-71 dan Kendaraan Infanteri

TRIBUN-MEDAN.com - Republik Ceko telah menjadi negara NATO yang pertama yang mengirim tank ke Ukraina.

Ceko menyediakan T-72 dan kendaraan infanteri lapis baja menyusul permintaan bantuan dari Presiden Zelenskyy.

Beberapa kendaraan tempur infanteri BVP-1, artileri howitzer dan lebih dari selusin tank T-72 kemarin dimuat di kereta menuju Slovakia, kemudian lanjut ke Ukraina.

Pengiriman itu meningkatkan kekhawatiran blok trans-Atlantik dapat terseret ke dalam perang Rusia di Ukraina.

Para pemimpin NATO sejauh ini telah memberikan rudal anti-tank dan anti-pesawat Ukraina serta senjata kecil dan peralatan pelindung, tetapi belum kendaraan besi berat atau jet tempur.

Keputusan Praha untuk memasok tank ke Kyiv akan menambah tekanan pada sekutu NATO untuk mengikutinya.

"Saya hanya akan meyakinkan Anda bahwa Republik Ceko membantu Ukraina sebanyak mungkin dan akan terus membantu dengan (menyediakan) peralatan militer, baik ringan maupun berat," kata Menteri Pertahanan Ceko Jana Cernochova seperti dilansir Daily Mail.

Transfer itu terjadi setelah Presiden Ukraina Vlodymyr Zelenskyy menuntut NATO mengirimkan baju besi, jet tempur, dan peralatan militer lainnya selama pertemuan puncak di Brussels pada 24 Maret.

Pengiriman Ceko telah didanai oleh Praha serta donor swasta yang telah berkontribusi pada kampanye penggalangan dana crowdsourced untuk memasok senjata ke Kyiv.

Ceko dan negara tetangga Slovakia yang tidak memiliki tank untuk diberikan, juga mempertimbangkan untuk membantu memperbaiki dan memasang kembali peralatan militer Ukraina yang rusak.

Jerman akan mengirim beberapa lusin kendaraan tempur infanteri ke Kyiv dan Inggris telah menyetujui pengiriman 20 ambulans.

Amerika Serikat telah setuju untuk memberikan bantuan tambahan 100 juta dollar AS ke Ukraina, termasuk sistem anti-baju Javelin, kata Pentagon pada hari Selasa.

Pembuat chip AS Intel Corp (INTC.O) mengatakan telah menangguhkan operasi bisnis di Rusia, bergabung dengan daftar perusahaan yang terus bertambah yang meninggalkan negara itu.

NATO diatur untuk membahas pengiriman lebih banyak senjata ke Ukraina pada pertemuan hari ini dan besok, menurut Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg.

Tetapi para pejabat barat pada hari Senin menyarankan pemerintahan Biden di Washington akan bertindak sebagai penghambat rencana untuk memasok lebih banyak peralatan ke Ukraina, karena kekhawatiran bahwa mesin perang dapat melanggar aturan yang hanya mengizinkan senjata pertahanan dipasok.