Breaking News

Rusia vs Ukraina

KABAR TERKINI Perang Rusia-Ukraina: Kota Kyiv Kembali Direbut, Militer Rusia Dipukul Mundur

Dilporkan pada hari Sabtu (2/3/2022), pasukan Rusia dipukul mundur dari sekitar ibu kota dan kota Chernigiv.

Editor: AbdiTumanggor
nrt24.ru
Militer Ukraina 

TRIBUN-MEDAN.com -  Ukraina mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan kembali kendali atas wilayah Kota Kyiv.

Dilporkan pada hari Sabtu (2/3/2022), pasukan Rusia dipukul mundur dari sekitar ibu kota dan kota Chernigiv.

Namun, dilansir AFP, bukti terbaru muncul tentang kemungkinan pembunuhan warga sipil di daerah-daerah yang telah diduduki pasukan Rusia selama invasi.

Wartawan AFP melihat setidaknya 20 mayat di satu jalan di kota Bucha dekat Kyiv, termasuk satu dengan tangan terikat, dan mayat seorang fotografer yang hilang ditemukan di desa terdekat.

"Semua orang ini ditembak," kata Wali Kota Bucha Anatoly Fedoruk kepada AFP, seraya menambahkan bahwa 280 mayat lainnya telah dikuburkan di kuburan massal di kota itu.

Saat menarik diri dari beberapa wilayah utara, Rusia tampaknya berfokus pada Ukraina timur dan selatan, di mana ia telah menguasai sebagian besar wilayah.

"Rusia memprioritaskan taktik yang berbeda, yakni mundur ke timur dan selatan," kata penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak di media sosial.

"Tanpa senjata berat kami tidak akan bisa mengusir (Rusia)," katanya.

Namun pihak berwenang Ukraina menawarkan kabar baik kepada warga, mengeklaim kemajuan melawan Rusia lebih dari lima minggu setelah invasi Moskwa memicu konflik terburuk di Eropa dalam beberapa dasawarsa.

"Irpin, Bucha, Gostomel dan seluruh wilayah Kyiv dibebaskan dari penjajah," kata wakil menteri pertahanan Ganna Maliar di Facebook, merujuk pada kota-kota yang telah rusak berat atau hancur akibat pertempuran.

Presiden Vladimir Putin sebelumnya memerintahkan serangan ke Ukraina pada 24 Februari.

Ukraina memperkirakan 20.000 orang telah tewas dalam perang sejauh ini. Lebih dari 10 juta orang harus meninggalkan rumah mereka.

Konvoi militer Rusia dari Kyiv
Konvoi militer Rusia dari Kyiv.

Warga Rusia Menolak Dikirim Bertempur ke Ukraina

Disi lain, ratusan warga Rusia menolak perintah Kremlin telah dipecat dari pekerjaannya karena dianggap tak mematuhi aturan. Mereka juga menyebut perintah Kremlin soal dikirim perang di Ukraina adalah hal ilegal.

Kini mereka mencari bantuan hukum untuk menghindari dikirim dalam operasi militer khusus ke Ukraina.

Hal itu dikatakan oleh Mikhail Benyash, seorang pengacara Rusia yang mewakili beberapa anggota yang menolak pemerintah untuk pergi ke negara tersebut.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved