UPT BIP Tanjungmorawa Fokus Manfaatkan Pupuk Organik dalam Pengembangan Benih Padi
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Benih Induk Padi (BIP)
TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) melalui Unit Pelayanan Teknis (UPT) Benih Induk Padi (BIP) Tanjung Morawa tengah gencar memanfaatkan pupuk organik.
Pemanfaatan pupuk organik diterapkan ke tanaman padi.
Terkait hal tersebut Kepala UPT BIP Tanjung Morawa, Bahrul Jamil, mengatakan, penggunaan pupuk organik dalam pengembangan benih padi sudah mulai dilakukan sejak masa tanam, dua tahun terakhir.
Penggunaan pupuk organik saat ini di lahan seluas 19 hektar.
“Ternyata hasil pupuk organik itu sangat signifikan dari produksi dan kesuburan tanaman. Artinya apa? Pupuk organik itu yang pertama bisa merubah sifat daripada tanah itu, dari asam menjadi netral kembali,” ujarnya, Kamis (24/3/2022).
Baca juga: DERETAN Desainer asal Sumut Dikenal di Kalangan Selebritis, Ada yang Mendalami Tenun Ulos
Baca juga: Kini Sebut Doddy Sudrajat Emosional, Puput Settingan? Sempat Beber Begini Soal Sifat Suami
Lanjut Bahrul Jamil dalam kegiatan pupuk organik, selain meningkatkan produksi dan kesuburan tanah, penggunaannya juga mampu merubah struktur tanah yang penting bagi tanaman.
"Karena ketika struktur tanah itu sudah lumpung sudah bagus, karena akarnya juga akan tumbuh dengan sehat. Akhirnya memberi harapan kepada pertumbuhan tanaman yang lebih bagus, dan ujungnya bisa memproduksi lebih tinggi,” ungkapnya.
Penggunaan pupuk organik juga akan menghemat biaya produksi, karena bertahan lama.
"Hal ini yang membedakan dengan pupuk anorganik atau pupuk kimia," sambungnya didampingi Kepala Seksi Pelayanan Teknis, Rony Permadi dan juga Kepala Seksi Produksi, Agus Sahputra Siregar.
Jika pupuk organik tebar di musim tanam pertama, maka bisa bertahan lama.
"Tidak seperti anorganik, yang karena kalau anorganik, begitu kita kasih, lalu dipanen, habis. Tapi kalau organik ini bisa tersimpan untuk berikutnya, bahkan hasil panennya lebih banyak,” jelasnya.
Saat ini, untuk produksi benih padi yang mereka lakukan, penggunaan pupuk organik memang 40 persen baik pupuk organik padat atau pun yang cair.
“Sementara untuk pupuk anorganik memang masih 60 persen,” pungkasnya.
Baca juga: Tak Terima Didakwa Korupsi Puluhan Miliar, Eks Petinggi PT Perkebunan Sumut Minta Dibebaskan
Baca juga: Baja Noken Papua di Polres Padangsidimpuan Menjadi Daya Tarik Bagi Warga Untuk Vaksin
(mft/www.tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Bahrul-didampingi-Kepala-Seksi-Pelayanan-Teknis.jpg)