Berita Sergai
Ketua DPC Gerindra Sergai tak Berpihak pada Rakyat: Saya Cuma Dengar Berita
Ketua DPC Gerindra Sergai akhirnya angkat bicara soal dirinya disebut tak berpihak pada rakyat
Penulis: Muhammad Anil Rasyid | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SERGAI - Ketua DPC Gerindra Sergai, Budi Sumalim dituding tak berpihak pada rakyat hingga dilaporkan ke Majelis Kehormatan Partai Gerindra oleh sesama kader.
Menyikapi tudingan tak berpihak pada rakyat itu, Budi Sumalim mengaku baru mendengarnya dari berita.
"Saya cuma mendengar berita saja kalau saya dilaporkan, kalau memang ada yang dilaporkan saya juga pasti tau kan. Pihak Dewan Pengurusan Pusat (DPP) pasti sangat bijak, kita Partai Gerindra melalui proses yang cukup baik, dan saya yakin DPP pasti bisa memahami itu. Dan saya juga belum ada dengar dari badan kehormatan partai terkait laporan. Kami kan DPC menyampaikan apa semua yang terjadi di Sergai, kami DPC menyampaikan ke DPD, dan DPD menyampaikan ke DPP," ujar Budi, Senin (14/3/2022).
Baca juga: Bobby Nasution Ajak Gerindra Berkolaborasi untuk Majukan Kota Medan
Lanjut Budi, ia yakin DPP Partai Gerindra akan mengkaji terlebih dahulu soal laporan terhadap dirinya.
"Saya yakin DPP Gerindra akan mengkaji itu dan sudah tahu, karena progres itu sudah berjalan cukup lama terkait dengan relokasi Pekan atau Pajak Lelo, sudah ada RDP dan lainnya. Dan enggak mungkin pemerintah ambil sikap relokasi," ujar Budi.
Jadi, kata dia, silakan cek duduk persoalan Pasar Lelo yang digurus Pemkab Sergai tersebut.
"Silakan coba cek dulu, kalau itu memang tidak melanggar perda, berarti kan semua partai politik tahu. Kan tidak hanya bisa Gerindra, jadi apa yang kami lakukan hari ini, mensinergikan apa yang dilakukan pemerintah," sambungnya.
Baca juga: Ahmad Muzani: Calon Presiden Gerindra Tunggal Satu, Namanya Prabowo Subianto
Diketahui, Ketua DPC Gerindra Sergai Budi Sumalim diadukan oleh kader partainya sendiri ke majelis kehormatan Partai Gerindra Pusat.
Hal ini dungkapkan oleh anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra H R Muhammad Syafi'i, pada saat acara penyerapan Aspirasi Masyarakat ( Asmas ) yang berlangsung di lokasi Pasar lelo Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, Serdangbedagai, Sabtu (12/3/2022).
Menurut Romo, Budi diadukan karena dianggap diduga melanggar kode etik karena tidak membela rakyat, di mana pada saat kader partai turun untuk membela pedagang Pekan atau Pasar lelo yang mendapat perlakuan semena-mena beberapa waktu yang lalu.
Bahkan Budi justru keberatan terhadap kader yang turun pada saat itu. Sehingga apa yang dilakukan Budi Sumalim dianggap tidak sesuai dengan apa yang menjadi tujuan utama Partai Gerindra, untuk membela rakyat, dan itu merupakan jati diri kader partai Gerindra.
Baca juga: Video Edy Mulyadi Menghina Prabowo Macan Mengeong Resmi Dilaporkan Gerindra Solo ke Polisi
"Jadi enggak ada kader yang boleh keberatan kalau ada kader Partai Gerindra yang membela rakyat. Nah, keberatan itu menunjukan dia inkonsisten terhadap jati dirinya sebagai kader partai bahwa kita hadir untuk rakyat," ujar Romo.
Lanjut Romo, bahwa Partai Gerindra juga akan mebackup dan membela pemerintah, sepanjang pemerintah memiliki visi yang sama yaitu melindungi rakyat.
"kan nggak cocok kalau pemerintah mendzolimi rakyat, jadi kalau terbukti terjadi pelanggaran hukum, pendzoliman, ada pula kader yang membela itu, itu sudah melanggar jati dirinya sebagai kader partai dan sudah melawan manifesto dari Partai Gerindra," ujar Romo.
Dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh Budi Sumalim, Romo menambahkan masih dalam tahap pemeriksaan berkas.
"Yang pasti laporan dari kader di Serdangbedagai itu sudah diterima dan sedang diproses di majelis kehormatan partai," tutup Romo. (cr23/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Romo-Syafii-Gerindra-lapor-Ketua-DPC.jpg)