Tempat Wisata di Sumut

PESONA Pulo Sibandang, Pulau Terbesar di Perairan Danau Toba Setelah Samosir

Pulo adalah bahasa Batak Toba, yang dalam Bahasa Indonesia disebut pulau. Pulau ini merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Muara, Taput.

Penulis: Maurits Pardosi | Editor: Ayu Prasandi
HO
Pesona indah Pulo Sibandang saat menyeberang dari pelabuhan di Desa Unte Mungkur.       

TRIBUN-MEDAN.com, TAPANULI UTARA – Selain Pulau Samosir, masih ada pulau yang berada di perairan Danau Toba, yang dinamai Pulo Sibandang.

Pulo adalah bahasa Batak Toba, yang dalam Bahasa Indonesia disebut pulau.

Pulau ini merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. 

Bila pengunjung sedang berada di Kecamatan Muara, pulau ini tepat berada di hadapannya.

Baca juga: 2 Rekomendasi Wisata Air Terjun di Sergai yang Murah Meriah

Mayoritas penduduk di desa ini adalah bertani, secara khusus bertani bawang.

Selain bawang, hasil pertanian buah juga dapat ditemukan di desa ini, khususnya mangga.

Maka, tak heran bila desa ini penghasil mangga di kawasan Danau Toba

Pulau ini memiliki luasa sekitar 461 hektare dan berada pada ketinggian 910 meter di atas permukaan laut.

Sehingga, sejumlah tanaman plawija dan pohon berbuah tumbuh subur di kawasan tersebut. 

Pulo Sibandang ini juga dikenal sebagai satu diantara 16 geosite yang ada di Geopark Kaldera Toba.

Sehingga, potensi alam, budaya – adat, serta sosial kemasyarakatan terus diperkenalkan dengan harapan kawasan ini menjadi tujuan wisata di masa mendatang.

Ketika ingin sambangi kawasan ini, pengunjung akan disuguhi pemandangan yang bagus saat berada di Pelabuhan Muara.

Masyarakat di kawasan tersebut juga dikenal ramah. Objek wisata yang lain juga dapat dinikmati para pengujung sebelum berangkat menuju Pulo Sibandang

Baca juga: Desa Simbolon, Tempat Terbaik Menikmati Keindahan Danau Toba, Berikut Akses Menuju Lokasi

Tepat di Pulo Sibandang, objek wisata yakni desa pengrajin ulos dapat menjadi wisata edukasi.

Di pulau ini, pengunjung dapat menyaksikan proses pembuatan Ulos Harungguan yang berada di Desa Papande. Ulos di desa tersebut masih dibuat dengan alat tenun tradisional. 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved