Eksportir Sarang Burung Walet

SEMPAT Dibanned, Empat Eksportir Sarang Burung Walet Indonesia Tembus Pasar Tiongkok

Badan Karantina Pertanian memastikan empat dari lima eksportir sarang burung walet hasil Indonesia tembus pasar Tiongkok.

HO
Pengemasan sarang burung walet yang akan diekspor, Kamis (24/2/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Badan Karantina Pertanian memastikan empat dari lima eksportir sarang burung walet hasil Indonesia tembus pasar Tiongkok.

Sebelumnya, sarang burung walet mengalami pelarangan (banned) oleh Tiongkok.

Terkait hal tersebut, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Bambang, mengatakan penyelesaian hambatan ekspor sarang burung walet ke Tiongkok sudah mendapat banyak kemajuan hingga saat ini.

"Kemarin ada lima (eksportir) yang kena banned. Tapi sekarang empat di antaranya sudah lolos dan bisa mengekspor kembali," ujarnya, Kamis (24/2/2022).

Lanjutnya, ada di antara keempat eksportir tersebut sempat sudah mendapat sanksi.

Namun setelah Badan Karantina ikut memberi penjelasan, akhirnya otoritas terkait di Tiongkok mencabut sanksi tersebut.

"Itu berarti jumlah eksportir yang lepas dari pembatasan Tiongkok bertambah dua lagi. Setelah pada Oktober 2021 dua eksportir lain sudah bebas terlebih dahulu," katanya.

Jika berkaca pada tahun lalu, Otoritas Kepabeanan Tiongkok (General Administration of Customs China/GACC) membatasi pemasukan produk SBW dari lima perusahaan asal Indonesia ke negaranya.

Sebanyak empat perusahaan di antaranya mengalami pelarangan, karena dianggap melebihi kapasitas produksi saat didaftarkan pertama kali ke Tiongkok pada 2017.

Sementara satu ekspotir lagi terganjal kandungan nitrit yang dianggap melebihi ketentuan, yakni di atas 30 ppm.

"Namun, pembebasan eksportir ini tinggal membutuhkan penjelasan lebih detil mengenai perbedaan hasil laboratorium antara Indonesia dengan Tiongkok. Kami dapat memaklumi kebijakan pembatasan tersebut. Meski membutuhkan produk sarang burung walet dari Indonesia, tetapi pemerintah Tiongkok juga bertanggungjawab memastikan kualitas dan keamanan produk tersebut," ungkapnya.

Bahkan menurut Bambang, eksportasi sarang burung walet dari Indonesia ke Tiongkok mengalami perkembangan yang berarti.

Saat ini GACC sedang memeroses pengajuan enam eksportir baru dari Indonesia setelah beberapa tahun menunggu.

"Sampai saat ini pun sudah ada 29 perusahaan (eksportir SBW asal Indonesia) yang terdaftar di GACC dan mereka diterima dengan baik di Tiongkok," jelasnya.

Masih dikatakan Bambang, pihaknya memastikan pemerintah akan memberi perlakuan sama, mendukung penuh pelaku usaha lain yang ingin mengekspor SBW, termasuk yang berskala kecil dan menengah.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved