Masjid Agung Tebingtinggi, Ikon Baru Kota Lemang yang Curi Perhatian

Bangunan utama juga memiliki kubah besar di tengah, dan empat kubah di tiap sisi. Rangkaian relief bunga dan geometris pada dinding.

Penulis: Alija Magribi | Editor: Ayu Prasandi
TRIBUN MEDAN/ALIJA MAGHRIBI
Masjid Agung Tebingtinggi 

TRIBUN-MEDAN.com, TEBINGTINGGI- Dikenal sebagai Kota Lemang sejak dahulu, kini Kota Tebingtinggi memiliki wajah baru dengan ikon Masjid Agung-nya nan megah.

Masjid tersebut berada di Jalan Medan-Tebingtinggi, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan, Kota Tebingtinggi

Masjid ini diresmikan oleh Gubernur Edy Rahmayadi dan Wali Kota Umar Zubaidi Hasibuan, 30 Januari 2019.

Pembangunan Mesjid Agung dan Islamic Centre selama beberapa tahun ini menelan biaya Rp 64 miliar dari APBD Kota Tebingtinggi.

Baca juga: Berkunjung ke Masjid Raya Medan, Coba Bersantai dan Menikmati Kopi Sejenak di Kedai Tjackkopi

Nah, dengan lokasinya yang hanya beberapa meter dari Simpang Beo yang merupakan titik pertemuan jalur lintas Tebingtinggi-Siantar dan Tebingtinggi-Kisaran, maka tak jarang masjid satu ini menjadi perhentian para pengendara.

Desain Masjid Agung sangat megah dengan dominasi warna putih keabu-abuan dan hitam di luarnya. Kehadiran masjid satu ini tentu membuat siapapun pangling tatkala melintasi jalan nasiojal ini.

Terdapat dua menara beratap kubah yang menjulang mengapit bangunan utama.

Bangunan utama juga memiliki kubah besar di tengah, dan empat kubah di tiap sisi.

Rangkaian relief bunga dan geometris pada dinding memberi kesan mewah masjid ini.

Kemudian di dalam masjid, dominasi warna tak berubah.

Areal mihrab memiliki warna perunggu dengan corak kaligrafi.

Adapun mimbar masih mengandalkan material kayu layaknya masjid biasa pada umumnya dengan adanya kubah di atasnya.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zubaidi pada saat peresmian mengklaim masjid mampu menampung 3000 orang jemaah dan Islamic Centre yang masih dalam satu kawasan dapat menampung 1000 orang. 

“Mesjid Agung dan Islamic Centre Kota Tebing Tinggi tersebut dibangun karena mengingat kondisi Masjid Raya Kota Tebing Tinggi yang posisinya persis berada di tengahi Kota, sehingga sulit untuk akses parkir,” kata Umar.

Baca juga: Kedai Tjackkopi, Tempat Nongkrong Asik di Kawasan Masjid Raya Medan, Sajikan Kopi Jenis Arabika

Oleh karena itu, bagi pengendara yang kebetulan melintas di Kota Tebingtinggi, silakan melipir dan beribadah di masjid satu ini.

Beberapa jajanan di halaman masjid bisa jadi penyangga perut sebelum melanjutkan perjalanan.

(alj/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved