Gunung Sinabung Keluarkan Asap Tebal Bikin Warga Panik, Pos Pengamatan Gunung Api Beri Penjelasan

Kabar terbaru aktivitas Gunung Sinabung Kabupaten Karo hingga kini masih fluktuatif atau masih terjadi pergerakan.

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Tommy Simatupang
(TRIBUN MEDAN/HO)
Gunung Sinabung mengeluarkan hembusan berupa asap cukup tebal setinggi 300 hingga 400 meter dari puncak gunung, Minggu (6/2/2022). 

TRIBUN-MEDAN.com, KARO - Kabar terbaru aktivitas Gunung Sinabung Kabupaten Karo hingga kini masih fluktuatif atau masih terjadi pergerakan.

Gunung api tertinggi di Sumut ini, tercatat berada di level tiga atau siaga.

Amatan www.tribun-medan.com, gunung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di Bawah Permukaan Laut (MDPL) ini masih belum menunjukkan adanya perubahan aktivitas yang signifikan.

Menurut catatan tim pengamat Gunung Sinabung, aktivitas gunung tersebut masih cenderung normal.

Pada Minggu (6/2/2022) pagi, Gunung Sinabung tampak mengeluarkan asap tebal berwarna kelabu pekat.

Baca juga: Pesona Kecantikan Serda Adhini, Prajurit TNI AU dan Pramugari Pesawat Kepresidenan RI

Baca juga: AKHIRNYA TERUNGKAP Obat Covid-19 yang Terbukti Tak Bermanfaat, Selain Ivermectin Berikut Daftarnya

Dengan kondisi tersebut, membuat sebagian orang mengira jika Sinabung kembali mengalami erupsi.

Namun, ketika dikonfirmasi lansung ke petugas pengamat Gunung Sinabung, Armen Putra membantah adanya aktivitas yang bahaya. 

Asap yang keluar dari perut Gunung Sinabung tersebut merupakan hembusan yang sama seperti biasanya.

"Ini cuma hembusan dari dalam, sama seperti biasanya," ujar Armen.

Dijelaskan Armen, kondisi ini menang cukup mirip dengan aktivitas erupsi.

Sebab, asap yang condong membumbung tinggi dari puncak gunung.

Asap yang tegak lurus dari puncak gunung tersebut berasal dari tekanan dari dalam perut gunung yang cukup besar ditambah kondisi angin yang cenderung tenang di bagian atas.

"Asap tebal yang terlihat tinggi karena angin di sekitar puncak juga tenang. Untuk ketinggian dari puncak mencapai 300-400 meter," ucapnya.

Ketika ditanya perihal situasi aktivitas vulkanik dari dalam perut Gunung Sinabung, Armen menjelaskan sampai saat ini pihaknya mencatat kegempaan masih cenderung normal.

Dengan kegempaan yang tidak terlampau banyak dan sering tersebut, maka gunung dapat dikatakan cukup tenang.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved