Desa Huta Tinggi, Tawarkan Keindahan Danau Toba

Kerbau pun berlalu-lalang di kawasan desa, sehingga suasana pedesaan yang asri nan sejuk dapat dirasakan di dalamnya. 

TRIBUN MEDAN/ANGEL AGINTA
Penari di Desa Huta Tinggi yang berada di kawasan Danau Toba. 

TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Desa Wisata Huta Tinggi yang berada di kawasan Danau Toba ini termasuk ke dalam Geosite UNESCO Global Geopark dan menyimpan beragam potensi pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Bagaimana tidak, Desa Wisata Huta Tinggi ini memberikan pengalaman wisata yang tidak terlupakan karena keindahan panoramanya hamparan perbukitan hijaunya. 

Untuk menuju Desa Wisata Huta Tinggi dapat ditempuh dengan menggunakan kapal feri dari Pelabuhan Ajibata ke Ambarita selama kurang lebih 40 menit.

Dan dilanjutkan dengan jalur darat kurang lebih satu jam. 

Setibanya di desa dengan luas 1.200 hektare, Tribuners akan disuguhkan pemandangan hamparan perbukitan hijau serta panorama Danau Toba yang sangat cantik. 

Kerbau pun berlalu-lalang di kawasan desa, sehingga suasana pedesaan yang asri nan sejuk dapat dirasakan di dalamnya. 

Desa ini juga berhadapan langsung dengan Gunung Pusuk Buhit yang masih dianggap sakral oleh Suku Batak hingga sekarang.

Baca juga: Pria yang Biayai Ayu Ting Ting Nonton Konser BTS di Amerika Serikat Terungkap, Sempat Terekam Kamera

Salah satu keunikan dari Desa Wisata Huta Tinggi terletak pada homestay yang menggunakan rumah adat khas batak. 

Ternyata peminat wisatawan mancanegara khususnya dari Eropa jumlahnya tergolong banyak. 

Dulunya rumah-rumah ini sempat ditinggalkan, lalu dimanfaatkan oleh pengelola desa untuk dijadikan homestay. 

Rumah adat khas Batak biasa disebut dengan rumah bolon. 

Terbuat dari kayu dengan corak ukiran di dinding bagian depan. 

Kusen pintu dibuat rendah, karena dalam budaya Batak, desain pintu ini menunjukkan rasa hormat kepada pemilik rumah, sebelum tamu masuk ke dalam. 

Jumlah anak tangga yang ada di depan rumah juga menjadi tanda kedudukan atau kasta dari pemilik rumah. 

Apabila jumlah anak tangga ganjil, artinya pemilik rumah adalah orang terpandang di suku Batak.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved