News Video
MOMEN Wagub Ijeck Sentil Gubernur Sumut Edy Rahmayadi : Pilih Kadis Jangan Berdasarkan Emosional
Wagub Sumut Musa Rajekshah akrab disapa Ijeck merasa kecewa dengan kinerja beberapa kepala dinas di Pemprov Sumut
TRIBUN-MEDAN.COM - Wagub Sumut Musa Rajekshah akrab disapa Ijeck merasa kecewa dengan kinerja beberapa kepala dinas di Pemprov Sumut.
Di depan umum Ijeck sentil Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dengan menyebut pemilihan kepala dinas tidak boleh berdasarkan emosional melainkan penilaian kinerja.
"Orang-orang yang ditempatkan di pimpinan memang hasil seleksi dan pilihan Pak Edy. Menurut saya Pak, berulang kali saya sampaikan juga, harus ada tindakan tegas berdasarkan penilaian kinerja bukan emosional," ucap Ijeck yang duduk persis di sebelah Edy Rahmayadi, Rabu (3/11/2021).
Ijeck menyadari kalau dirinya hanya Wakil Gubernur, namun bukan berarti tidak mendapat dukungan dari para pimpinan perangkat daerah.
"Saya Wakil bukan Gubernur, saya tidak matahari, tapi saya menghadiri acara apapun karena mewakili gubernur dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara," tambahnya.
Lalu, Ijeck pun menilai hingga saat ini belum ada program konkrit yang bisa dikerjakan oleh seluruh OPD Pemprov Sumut secara terintegrasi.
Seharusnya, Pemprov Sumut dalam pembangunan memiliki program jangka pendek, menengah dan panjang. Agar arah pembangunan dapat dijalankan secara bersama-sama oleh seluruh OPD yang ada.
Salah satunya, Sumut telah ditunjuk menjadi tuan rumah penyelanggaraan PON 2024 bersama Aceh. Namun, masih ada OPD yang tidak mengetahui perannya dalam menghadapi persiapan PON 2024.
"Kedua dalam organisasi kita sendiri. Seperti apa yang bapak sampaikan mencapai tujuan 2024 atau pun tujuan yang saat ini. Kita belum susun pak progran. Seperti apa PON nanti. Kita hanya masih bercerita kita tuan rumah PON, betul. Dan sudah menerima bendera. Dan akan membangun venue venue olahraga, betul. Tapi belum terinci pak, seperti apa kerja itu. Tadi masih ada dinas dinas yang masih bingung apa tugas dia untuk mendukung itu," ungkap Ijeck.
"Karena belum ada program secara utuh yang disusun. Ini lah tugas dari pada Bappeda harusnya seperti yamg saya bilang tadi. OPD-OPD ini personel personelnya, harusnya kita nilai pak. Mampu atau tidak. Harusnya Bappeda juga terkhusus apa yang diinginkan gubernur, pak Edy. Rencana pembangunan, sudah bisa menjabarkan, sudah bisa menyusun rencana kerja. Walaupun tahun 2024 bukan kita lagi," jelasnya.
Di samping itu, serapan anggaran yang selalu digaungkan, Ijeck menyebut belum memberi manfaat yang berarti bagi masyarakat, terutama yang terdampak akibat pandemi Covid-19.
"Juga dari serapan anggaran. Betul memang sekarang ini masih suasana Covid. Bapak Presiden selalu menekankan serapan anggaran supaya ekonomi daerah, uang berputar melalui pemerintah, melalui operasional atau belanja. Sehingga bisa menjadi kehidupan masyarakat di daerah hingga tingkat desa," ucapnya.
"Serapan anggaran harus kita kejar. Tapi juga harus ada manfaat program. Manfaat ini pak belum kita mengena. Banyak dinas dinas ini jalan masing masing. Belum terintegrasi, terarah. Ke mana sebenarnya tujuan prioritas pembangunan. Walaupun kira tidak meninggalkan pembangunan di daerah lain," sebutnya.
Ia pun menyoroti ketidakhadiran Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Kadiskanla) Sumut Mulyadi Simatupang dalam rapat rutin tersebut, namun seakan tidak mendapat teguran.
Tak hanya itu, Ijeck pun memberikan teguran kepada Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sumut, yang menolak menemaninya menerima audiensi utusan Kedutaan Besar (Kedubes) Belanda pada pekan lalu.