News Video
Polisi Menyita Sejumlah Barang Bukti, Termasuk Patahan Kelewang dari Lokasi Penyerangan di Helvetia
Polisi menyita sejumlah barang bukti, terkait penyerangan sekelompok orang di Perumahan Kalpatara Indah, Kel. Helvetia Timur, Kec. Medan Helvetia.
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Polisi telah menyita sejumlah barang bukti, terkait penyerangan sekelompok orang di Perumahan Kalpatara Indah, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia.
Plt Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Rafles Marpaung menjelaskan, bahwa pihaknya telah ngumpul sejumlah ntaran bukti di lokasi kejadian.
"Kita sudah menyita barang bukti, satu potong kelewang sepanjang 27 cm yang patah, dan pecahan kaca rumah," kata Rafles Marpaung, Senin (1/11/2021).
Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa delapan orang saksi terkait penyerangan sekelompok orang tersebut.
Ia mengatakan bahwa, awalnya memang membuat laporan ke Polsek Medan Helvetia. Namun, kini kasus tersebut telah diambil alih oleh Polrestabes Medan.
"Dari penarikan laporan itu, kita telah periksa delapan orang dan menyita mobil korban sebagai bukti," sebutnya.
Rafles menbeberkan, motif kejadian tersebut bermula dari usaha sewa truk milik usaha Edi Susanto.
Saat itu, rekannya yang berinisial D mau menyewa truk yang akan di pakai di kawasan Kabupaten Langkat.
"Motif kejadian adalah, terkait usaha sewa truk yang akan dipakai di kabupaten langkat. Di tengah perjalanan, usaha kerja sama ini tidak berjalan," pungkasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan karena tidak berjalan lancar, pihak penyewa berinisial D dan H meminta pengembalian uang. Dan terjadilah kesalah pahaman antar mereka.
"Pihak penyewa saudara D dan H meminta pengembalikan uang yang belum digunakan. Di sini terjadi adanya ketidak sepahaman jumlah uang yang harus dikembalikan, menurut Edi sudah lunas, tapi menurut D dan H belum lunas," katanya.
Rafles menambahkan, karena selisih paham keduanya pun terlibat percekcokan, hingga akhirnya menyebabkan penyerangan tersebut.
"Lalu D dan H tagih ke rumah Edi yang berujung cekcok. Kemudian H dan D melarikan diri dan mengumpulkan temannya dan mendatangi rumah Edi dengan 10 unit roda empat," ujarnya.
Ia juga mengatakan, Aipda Eko Sugiawan terkena bacokan celurit, saat terjadi penyerangan yang dilakukan oleh puluhan orang.
Saat itu, Eko hanya terkenal sabetan celurit dibagian tangan saat menangkis serangan terhadapnya.