Pompeii Versi Asia Berada di Indonesia, Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Dasar Sungai Musi

Media Asing Sebut 'Pulau Emas', Harta Karun Senilai Puluhan Miliar Dolar AS Ada di Dasar Sungai Musi, Diklaim Jadi Jawaban 'Pompeii' versi Asia.

Editor: AbdiTumanggor
Pixabay Via Intisari
Sungai Musi di Provinsi Sumatra Selatan dan dongeng 'Pulau Emas'. 

“Ketika peradaban berakhir, rumah-rumah kayu, istana, dan kuil-kuil mereka semua tenggelam bersama semua barang-barang mereka.”

Penelitian akan diterbitkan dalam edisi terbaru majalah Wreckwatch, yang diedit oleh Kingsley.

Studi Sriwijaya merupakan bagian dari publikasi musim gugur setebal 180 halaman yang berfokus pada China dan Jalur Sutra Maritim.

Sungai Musi di Provinsi Sumatra Selatan dan dongeng 'Pulau Emas'.
Sungai Musi di Provinsi Sumatera Selatan dan dongeng 'Pulau Emas'. (Pixabay Via Intisari)

Kingsley mencatat bahwa, pada puncaknya, Sriwijaya mengendalikan arteri Jalan Sutra Maritim, pasar kolosal di mana barang-barang lokal, China dan Arab diperdagangkan.

“Sementara dunia Mediterania barat memasuki zaman kegelapan pada abad ke delapan, salah satu kerajaan terbesar di dunia muncul di peta Asia Tenggara."

Selama lebih dari 300 tahun penguasa Sriwijaya menguasai jalur perdagangan antara Timur Tengah dan kekaisaran China.

Sriwijaya menjadi persimpangan internasional untuk produk terbaik zaman itu.

Tidak heran, para penguasanya mengumpulkan kekayaan legendaris.

“Dari dangkal telah muncul emas dan permata berkilauan yang cocok dengan kerajaan terkaya ini."

"Mulai dari alat perdagangan dan senjata perang hingga peninggalan agama, dan yang lainnya."

Dari kuil-kuil dan tempat-tempat pemujaan yang hilang telah muncul patung-patung Buddha perunggu dan emas, pengetuk pintu kuil perunggu bergambar wajah iblis Kala, dalam legenda Hindu kepala mitos Rahu yang mengaduk lautan untuk membuat ramuan keabadian.

Lonceng biarawan perunggu dan cincin upacara emas bertatahkan batu rubi dan dihiasi dengan tongkat vajra emas bercabang empat, simbol Hindu untuk petir, senjata pilihan dewa.

“Pegangan pedang emas yang indah akan menghiasi sisi pelacur kerajaan."

"Sementara cermin perunggu dan ratusan cincin emas, banyak yang dicap dengan huruf, angka dan simbol yang penuh teka-teki, anting-anting dan manik-manik kalung emas membangkitkan kemegahan aristokrasi pedagang yang melakukan transaksi sehari-harinya."

Akan tetapi mengapa kerajaan runtuh tidak diketahui.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved