Materi Belajar Sekolah
Materi Belajar Geografi: Proses Terjadinya Pelangi dan 8 Jenis Pelangi
Namun, apakah pelangi selalu muncul usai hujan? Ternyata tidak. Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi agar pelangi bisa terbentuk.
TRIBUN-MEDAN.com - Pelangi merupakan lengkungan cahaya warna-warni yang biasanya tampak di langit usai hujan.
Namun, apakah pelangi selalu muncul usai hujan? Ternyata tidak. Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi agar pelangi bisa terbentuk.
Faktor Terjadinya Pelangi
Faktor pertama, posisi matahari harus berada di atas garis horizon. Cahaya matahari tidak boleh dihalangi awan, pegunungan, atau hal lainnya. Kemudian, posisi matahari juga harus sedikit lebih rendah. Apabila kita berada di posisi yang sama dengan garis horizon, matahari perlu berada di sudut 42 derajat agar pelangi bisa tampak dari tempat kita berdiri.
Hal yang perlu kamu ingat, munculnya pelangi selalu di sisi langit yang berlawanan dengan matahari. Sehingga, ketika kamu melihat pelangi, posisi matahari akan berada di belakangmu. Oleh sebab itu lah, udara di sisi langit yang berlawanan dengan kamu harus mengandung banyak butiran air, misalnya setelah hujan.
Pelangi memang tidak hanya terjadi setelah hujan, melainkan juga bisa terbentuk asal memenuhi syarat. Misalnya, percikan air ke udara di air terjun atau di pantai dekat tebing. Pada posisi itu kamu mungkin bisa melihat pelangi.
Selain itu, pelangi juga terjadi karena ada proses pembiasan. Matahari membiaskan sinarnya pada tetesan air lalu menghasilkan warna-warna yang indah. Ketika proses pembiasan terjadi, cahaya tersebut berbelok dari satu medium udara ke medium air.
Setiap warna pelangi akan dibelokkan di sudut yang berbeda, sehingga akan memantulkan warna yang menakjubkan pada pelangi. Warna pertama yang dibelokkan adalah ungu, sementara warna terakhir yang dibelokkan adalah warna merah.
Pada akhirnya, pelangi akan menampakkan warna yang mengagumkan, yakni merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Sebagaimana diketahui, pelangi memang paling sering tampak ketika sinar matahari jatuh pada tetesan hujan.
Biasanya peristiwa ini terjadi ketika pagi hari atau sore hari. Ketika matahari terlalu jauh berada di atas cakrawala, tidak ada pelangi yang tampak. Namun, apabila posisi matahari lebih rendah di langit, bagian dari busurnya menjadi terlihat. Apabila matahari cukup rendah serta berada di tempat yang cukup tinggi, seperti di gunung atau di pesawat terbang, maka pelangi akan tampak melingkar.
Proses Terjadinya Pelangi
Pelangi merupakan fenomena alam yang terjadi karena melalui proses optik. Proses terbentuknya matahari melibatkan tiga tahap yakni refleksi, dispersi, refraksi.
Pada proses refleksi, butiran air di udara dapat berfungsi layaknya cermin kecil. Saat cahaya matahari menyinari butiran air, maka sebagian besar cahaya akan terpantul kembali. Saat terjadi hujan, udara biasanya mengandung banyak butiran air yang bentuknya seperti tirai dan masing-masing butiran air itu akan memantulkan kembali cahaya matahari yang datang.
Mengapa Pelangi Berwarna Warni
Namun, kamu mungkin bertanya-tanya. Apabila cahaya matahari berwarna putih, mengapa pelangi berwarna-warni? Hal ini berkaitan dengan proses yang disperse, yaitu fenomena terurainya suatu cahaya. Cahaya matahari tampak berwarna putih. Saat cahaya matahari mengenai dan dipantulkan oleh butiran air, cahaya akan terdispersi, lalu melebar sehingga terlihat warna-warni yang ada di pelangi.
Pada proses refraksi, cahaya matahari menembus butiran air dan dipantulkan ke arah yang sedikit berbeda. Itulah yang dinamakan refraksi cahaya. Setiap warna pada umumnya akan mengalami refraksi ke arah yang berbeda. Perbedaan arah cahaya tersebut dipengaruhi oleh panjang gelombang setiap cahaya.
Hal itulah yang menyebabkan cahaya pelangi menyebar lalu melebar seperti kipas. Cahaya berwarna merah memiliki panjang sekitar 650 nanometer. Cahaya merah itu akan keluar sebagai warna terluar di lengkungan pelangi. Sementara, warna ungu memiliki panjang gelombang paling pendek sekitar 400 nanometer.
Jenis-jenis Pelangi
1. Pelangi Primer
Pelangi primer merupakan pelangi yang paling sering kita lihat. Pelangi tersebut terbentuk dari pembiasan dan pantulan internal sinar cahaya yang masuk ke dalam titik hujan. Hasil warna dari pelangi primer dari dalam ke luar meliputi warna ungu, biru, hijau, kuning, oranye, dan merah. Pita merah membuat sudut 42 derajat dengan sinar matahari, sementara pita warna lainnya membuat sudut yang lebih kecil.
Baca juga: Materi Belajar Matematika Kelas 9: Cara Menghitung Luas Permukaan dan Volume Kerucut
Baca juga: Materi Belajar Bahasa Indonesia Kelas 9: Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita Pendek
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/proses-terjadinya-pelangi.jpg)