Revitalisasi Pelabuhan Tigaras Rampung, Pelaku UMKM Bersiap Menggaet Wisatawan Mancanegara
Revitalisasi Pelabuhan Tigaras di Kabupaten Simalungun sudah rampung. Para pelaku UMKM bersiap gaet wisman
Penulis: Alija Magribi | Editor: Array A Argus
TRIBUN-MEDAN.COM,SIMALUNGUN-Revitalisasi pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun akhirnya rampung.
Pelabuhan Tigaras menjadi satu dari sembilan titik pelabuhan Kapal Motor Penyeberangan (KMP) dari dan menuju Samosir.
Seiring dengan revitalisasi infrastruktur itu, para pengusaha lokal, khususnya kedai UMKM Binaan Toba Tilapia juga ikut berbenah.
Para pedagang ingin mendapat manfaat dari pencanangan Danau Toba sebagai destinasi super prioritas.
Pemilik Kedai Sangga Boi Rida Sidauruk kepada Tribun Medan, Senin (4/10/2021) memperkirakan Tigaras bakal semakin ramai dikunjungi wisatawan dalam negeri maupun mancanegara, karena lokasinya yang sangat strategis dan ideal untuk menjadi tempat singgah wisatawan yang sedang menunggu KMP dari Tigaras ke Samosir.
Baca juga: Hilang dari Rumah, Pria di Balige Ditemukan Tewas di Danau Toba
Rida menyadari bahwa bila ia tidak mampu meningkatkan kualitas kedai miliknya, kedainya akan tersingkir dan harus tutup, sehingga tidak mampu lagi menjadi sumber penghidupan bagi keluarganya.
"Kita sangat khawatir bila perusahaan-perusahaan internasional membuka kedai di Danau Toba. Kedai Sangga Boi ini harus bersaing dengan kedai-kedai internasional tersebut, karena bisa kalah dan tersingkir," kata Rida.
Rida Sidauruk mengatakan Kedai Sangga Boi, yang bermakna ‘Selagi Bisa’, yang didirikan oleh orangtuanya pada tahun 1970.
Mereka mendagangkan makanan olahan seperti ikan nila, yang telah menjadi ciri khas Danau Toba.
"Ikan nila dari Danau Toba sudah terkenal sebagai ikan nila yang paling enak. Mudah-mudahan menjadi salah satu menu wajib wisatawan bila mereka berlibur ke Danau Toba," kata Rida.
Baca juga: Istilah Upwelling, Penyebab Ratusan Ton Ikan Keramba Jaring Apung di Danau Toba Mati Tiba-tiba
Rida mengatakan saat ini di sekitaran Danau Toba, kedai-kedai baru mulai bermunculan.
Para pedagang mulai berinisiatif meningkatkan usaha seperti berkolaborasi dengan perusahaan lain.
Tepat pada Juni 2021 lalu, mengikuti program UMKM Toba Tilapia yang digagas PT. Suri Tani Pemuka (STP).
Program ini diresmikan oleh Wakil Bupati Simalungun Zonny Waldi pada 1 Juli 2021 yang berisi bantuan perbaikan infrastruktur, pelatihan dan pendampingan penyajian makanan higienis.
“Kegiatan itu membuat kedai kita lebih bersih, enak dipandang, dan lebih nyaman dan aman bagi pengunjungnya,” ujar Rida.
Kedai Sangga Boi miliknya telah terpilih untuk menjadi salah satu kedai percontohan dari Program UMKM Binaan Toba Tilapia.
Baca juga: Sensasi Memancing di Pinggiran Danau Toba, Bisa Dapat Ikan dan Nikmati Udara Segar
Sementara itu, Imam Santoso, Deputy Head of Tilapia Operation PT STP menuturkan mereka terus melakukan pendampingan dan membimbing pemilik kedai, untuk dapat menjaga kebersihan dan higienitas makanan dan minuman yang disajikannya.
"Dengan penyajian yang baik dan kebersihan yang terjamin, maka pengunjung tak perlu ragu untuk dapat menikmati makanan dan minuman khas Danau Toba yang disajikan oleh UMKM masyarakat setempat.” katanya.
Imam menyebut, sejak berjalannya program ini, manfaat telah dirasakan oleh pemilik kedai secara langsung.
“Harapan kami ke depannya, agar UMKM yang dimiliki oleh masyarakat setempat dapat terus dibina agar dapat ikut menikmati kemajuan pariwisata Danau Toba, dan bukan malah tersingkir dan hanya menjadi penonton atas kemajuan tanah leluhur kita,” pungkasnya.(alj/tribun-medan.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/umkm-di-danau-toba.jpg)