38 Paskibraka Langkat Positif Covid-19, Batal Ikut Upacara Memperingati Hari Kemerdekaan Ke-76 RI

Pemkab Langkat akhirnya membatalkan seluruh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka atau Paskibraka melaksanakan upacara peringatan HUT ke-76 RI

Tribun-medan.com/Wen Satia
Tiga petugas Satpol-PP mengibarkan bendera Merah Putih, pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 Tahun, di pelataran Kantor Bupati, Jalan Tengku Amir Hamzah, Stabat, Kabupaten Langkat, Selasa (17/8/2021). 

Ia mengatakan, 20 anggota Paskibraka lainnya juga telah menjalani pemeriksaan, dan dinyatakan negatif. "Kalau sisanya tidak mengikuti isolasi, karena dalam keadaan baik," ucapnya.

Zulkifly mengatakan, nggota Paskibraka yang menjalani isolasi terpantau dalam keadaan baik dan tidak menunjukkan gejala seperti batuk dan demam.

"Mereka bisa dibilang tanpa gejala, karena masih muda dan imunnya kuat. Tapi, karena terkonfirmasi positif dan supaya tidak menular kepada yang lain, mereka diisolasi," ungkapnya.

Langka

Wali Kota Medan Bobby Nasution mengatakan, sejumlah obat Covid-19 mulai sulit ditemukan di pasaran. Hal tersebut senada dengan laporan Satgas Covid-19 Sumatera Utara yang menyebut beberapa obat seperti remdesivir, actemra dan lainnya sudah tidak tersedia di beberapa rumah sakit.

"Tetapi kami belum pernah mendengar laporan yang begitu masif tentang kelangkaan obat. Memang ada beberapa jenis obat yang mulai agak sulit di pasaran," ujarnya, Selasa.

38 Paskibraka Kabupaten Langkat Positif Covid-19, Satpol PP Ambil Alih Pengibaran Bendera
38 Paskibraka Kabupaten Langkat Positif Covid-19, Satpol PP Ambil Alih Pengibaran Bendera (Tribun Medan)

Untuk itu, Bobby mengatakan, pihaknya telah membuat satgas khusus untuk memastikan ketersediaan obat trapi Covid-19 dan tabung oksigen medis.

"Ini saya terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk memastikan sarana-sarana yang dibutuhkan salah satunya oksigen. Sudah ada instruksi untuk membuat satgas oksigen dan obat-obatan," katanya.

Bobby menuturkan pihaknya juga telah menghubungi Pemerintah Pusat agar ketersediaan obat trapi Covid-19 tidak sampai langka di Medan.

Baca juga: Inilah Isi Tuduhan Alvin Faiz Gelapkan Uang Pembangunan Masjid Peninggalan Ustaz Arifin Ilham

Sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyampaikan kepada Pemerintah Pusat soal minimnya obat terapi Covid-19 di Sumut.

Hal itu disampaikan Edy saat mengikuti rapat evaluasi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan Penanganan Covid-19 bersama Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara virtual pada Minggu malam lalu.

"Ketersedian obat-obatan seperti remdesivir, actemra dan lainnya sudah tidak tersedia di beberapa rumah, dan kami minta percepatan mengenai obat-obatan ini," ungkap Edy.

Baca juga: Jauh di Prancis Sana, Intip Foto Kiran Soekarno, Cucu Presiden Soekarno Makin Dewasa & Ganteng

Baca juga: Jauh-jauh dari Korea hingga Lulus di UGM, Profil Sunny Dahye Kini Dituduh Hina Orang Indonesia

Usai mengungkapkan kondisi obat trapi Covid-19, Edy menjelaskan kepada sejumlah awak media bahwa dalam waktu dekat Sumut segera mendapat kiriman dari pusat.

"Insyaallah dalam minggu ini akan bisa dipenuhi," kata Edy, Senin lalu. Edy juga menyebut, berbagai upaya telah dilakukan Pemprov Sumut dan Satgas Penanganan Covid-19 Sumut demi menekan kasus penularan virus corona.

"Kami akan melaksanakan semaksimal mungkin, baik itu pembatasan mobilitas, 3T (testing , tracing dan treatment)  dan isolasi terpusat (isoter)," ucapnya.

Meriahkan HUT RI Ke 76, Anak-anak Pemulung Rayakan Lomba Krearifitas dari Barang Bekas

Tampil Anggun, Kahiyang Ayu Gunakan Kebaya Merah Muda di HUT RI ke-76

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved