News Video
Ardelia Muthia Zahwa dapat Reward Gratis Uang Sekolah 1 Tahun dari SMA Harapan Medan
Salah satu siswa yang terpilih menjadi paskibra perwakilan Sumatra Utara (Sumut) di tingkat nasional, Adelia Muthia Zahwa merupakan siswa ketiga
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Salah satu siswa yang terpilih menjadi paskibra perwakilan Sumatera Utara (Sumut) di tingkat nasional, Adelia Muthia Zahwa merupakan siswa ketiga yang pernah terpilih menjadi paskibra tingkat nasional dari SMA Harapan Medan.
Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kemahasiswaan, Suwito.
"Ardelia ini adalah siswa ketiga dari SMA Harapan yang masuk ke tingkat nasional. 20 tahun lebih yang lalu pada masa presiden Soeharto kita juga mengirimkan paskibra di tingkat nasional dan membawa baki. Dan ada juga yang lolos sampai ke tingkat nasional namun tidak membawa Baki," ujar Suwito, Selasa (17/8/2021).
Ia pun mengatakan, nantinya akan diberikan suatu penghargaan kepada Ardelia karena telah membanggakan Yayasan Pendidikan Harapan khususnya SMA Harapan Medan.
"Kami baik itu yayasan ataupun kepala sekolah sudah membahas reward apa yang harus kita berikan untuk Ardelia. Karena setiap tahunnya, setiap 17 Agustus kita memberikan reward kepada siswa baik itu siswa pemuncak atau siswa teladan, yaitu digratiskannya uang sekolah selama 1 tahun dan Ardelia nanti akan mendapatkan itu," jelasnya.
Dikatakannya, sosok ardelia adalah anak yang simpel dan akhlaknya baik. Dalam SMA Harapan Medan, ia tergabung dalam ekstrakurikuler (eskul) Paskibraka. Bahkan, mulai dari SMP ia juga sudah tergabung dalam ekstrakurikuler Paskibraka.
Meskipun selama pandemi Covid-19 eskul dilakukan melalui daring, namun tetap kita laksanakan pihak sekolah. Dengan alasan para calon Paskibraka dituntut menjadi siswa yang tangguh dan disiplin.
Pembina eskul Paskibraka di SMA Harapan Medan ini adalah alumni paskibraka dari SMA Harapan Medan dan beberapa guru. Eskul biasanya dilakukan seminggu dua kali sama seperti jadwal eskul sebelum pandemi Covid-19.
"Meski eskul dilakukan secara daring, namun tetap harus divideokan dari rumah dan itu dikirimkan sebagai bukti bahwa siswa kami benar-benar latihan di rumah. Walaupun diinstruksikan dari pembinanya, tapi tetap harus divideokan. Jadi bukan karena daring jadinya malas-malasan," jelasnya.
Meski sudah masuk ke dalam eskul Paskibra sekolah, Suwito mengatakan, tetap akan dilakukan seleksi dan tetap ada kemungkinan gugur untuk siswa yang tidak sesuai kriteria.
"Siswa SMA Harapan yang masuk dalam eskul Paskibraka adalah siswa yang betul-betul kita pilih, yang anaknya tangguh. Namun, apabila mereka tidak tangguh dan tidak disiplin, maka secara alamiah mereka harus meninggalkan eskul itu," tegasnya.
Dikatakannya, tahun ini ada tiga siswa dari SMA Harapan Medan yang ikut tes di tingkat kabupaten/kota dan tingkat nasional. Namun yang lulus sampai tingkat nasional hanyalah Ardelia, sementara dua siswa lainnya hanya lulus sampai tingkat kota Medan.
Ardelia merupakan siswi SMA Harapan Medan kelas XI MIPA II. Prestasi lain yang pernah ia raih adalah masuk dalam peringkat 10 besar di kelasnya.
Dari awal keinginan Ardelia adalah ingin membawa baki dalam upacara di istana negara. Keinginan tersebut bisa ia capai dan membanggakan orangtua, siswa-siswa serta para guru di SMA Harapan Medan.
Suwito menambahkan, hingga tadi pagi sebenarnya ia dan orangtua Ardelia belum mendapatkan informasi bahwa Ardelia terpilih untuk membawa baki dalam upacara HUT RI Ke-76 di istana negara.