Youtuber Mak Beti Ajak Menteri Sandiaga Menari di Agro Wisata Palo Naga

Mendapat ajakan Youtuber Mak Beti untu menari, Menteri Sandiaga langsung menyambarnya. Hanya hitungan deti Sangiada sudah menari di atas pentas

TRIBUN MEDAN/MUHAMMAD ANIL RASYID
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno menari saat mengunjungi Desa Wisata Denai Lama, tepatnya di Agro Wisata Palo Naga, Desa Denai Lama, Kecamatan Pantailabu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Rabu (9/6/2021). 

"Lebih 1000 desa wisata yang berpatisipai, padahal target kami  hanya 500 desa wisata yang berpartisipasi pada ajang Desa Anugerah Indonesia 2021," ujar Sandiaga.

Kehadiran youtuber kondang Mak Beti dan Vito Sinaga, kata Sandiaga, untuk meningkatkan dan menyentuh pasar yang lebih luas lagi terkait Desa Wisata Denai Lama.

"Mereka ini adalah content creator kelas dunia yang asli dari Sumatera Utara, sehingga bisa juga meningkatkan pariwisata ekonomi kreatif di sini," ucap Sandiaga.

Ia menambahkan, Mak Beti memang belum perah ke Desa Wisata Denai Lama, tapi bisa mendongkrak wisatawan ke lokasi trsebut. 

"Kehadiran beliau (Mak Beti), saya harapkan membangkitkan semangat, mempromosikan dan membuka peluang agar produk-produk dari Deliserdang dan Denai Lama ini lebih terkenal di Indonesia," sambungnya.

Untuk mendongkrak wisatawan datang, Sandiaga memberikan beberapa catatan.  Misalnya, menjaga toilet agar tetap bersih, mengembangkan konten kreatif, mengembangkan desa digital, mengembangkan daya tarik wisata, mengembangkan suvenir, seperti kuliner dan fashion, dan tentunya mengembangkan partisipasi masyarakat.

Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno Bersama Mak Beti Tiba di Palo Naga Deliserdang Naik Odong-odong

"Kita harapkan program ini tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu. Di tengah-tengah pandemi, kita langsung menyentuh apa yang dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Sandiaga.

Adapun  keunggulan dan daya tarik DEsa Wisata Denai Lama, salah satunya adalah pengunjung yang hendak berbelanja, menggunakan kayu.

"Kita masuk ke sini menukar uang kertas dengan kayu. Satu kayu di nilai Rp 2.000. Itu membantu pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di sini," ujar Sandiaga.

Selain menyoroti keunikan, Sandiaga juga memberi masukan utuk Desa Wisata Denai Lama, yaitu toilet harus diperbaiki.

"Tadi ngobrol, Mak Beti memberi catatan toiletnya harus diperbaiki, dari segi kebersihan dan kualitas. Homestay juga bisa ditingkatkkan. Yng kami lihat paling kuat di sini, yaitu wisata edukasinya," ujar Sandiaga.

Untuk penerapan Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability (CHSE), kata Sandiaga, harus di tingkatkan.

"Saya mengingatkan, untuk keluar dari pandemi, kita harus patuh protokol kesehatan. Dan, kategori CHSE ini, salah satu yang paling dinilai. Jadi desa wisata ini akan mampu mendapat nilai baik kalau CHSE di aga dengan baik," ujar Sandiaga.

Saat ini, Desa Wisata Denai Lama bisa dapat keuntungan Rp 120-140 juta. Terkait  ini, Sandiaga menuturkan, dari segi ekonomi pendapatan itu merupakan hal yang luar biasa. (cr23) 

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved