SOSOK Pahlawan di Tengah Tsunami Covid-19 India, Tunda Pernikahan Putrinya demi Tangani Jasad Covid
Rakesh Kumar mengatakan sejak 13 April 2021, dirinya membakar lebih dari 50 jenazah korban Covid-19 yang tidak didampingi kerabat mendiang.
Rakesh Kumar telah bekerja dengan Kepolisian Delhi selama 36 tahun terakhir dan ditempatkan di Kantor Polisi Hazrat Nizamuddin.
Sejak 13 April, Rakesh Kumar ditugaskan di krematorium Lodhi Delhi.
Saat tsunami Covid-19 menerjang New Delhi, krematorium dipenuhi mayat pasien Covid-19 yang tidak didampingi kerabat mendiang.
Rakesh Kumar mengatakan sejak 13 April 2021, dirinya membakar lebih dari 50 jenazah korban Covid-19 yang tidak didampingi kerabat mendiang.
Dia mengaku telah membantu kremasi setidaknya 1.100 jenazah.
Rakesh Kumar datang ke krematorium setiap hari pukul 7 pagi dan bekerja sampai sore hari.
Sepanjang hari, ia membantu para pendeta dan staf krematorium mengelola kremasi.
Rakesh Kumar mengatakan bahwa krematorium Lodhi, yang memiliki kapasitas untuk mengkremasi 47 jenazah dalam sehari, menerima hampir 60 jenazah setiap hari. Sebelum tsunami Covid-19, jasad yang dikremasi kurang dari 10.
Rakesh Kumar bertekad memastikan jasad Covid-19 yang ditelantarkan kerabatnya diperlakukan manusiawi.
Dia membantu banyak orang yang datang sendirian untuk mengkremasi orang tua atau kakek mereka.
Suatu kali, dia membantu seorang remaja mengkremasi ayahnya.
Pada contoh lain, Rakesh Kumar membantu seorang pria mengkremasi tetangganya yang sudah lanjut usia.
Anak-anak almarhum berada di luar negeri dan karenanya tidak bisa datang untuk upacara terakhir.
"Bagaimana menurutku tentang merayakan sekarang?" Rakesh Kumar mengatakan saat dia menjelaskan alasannya menunda pernikahan putrinya.
Rakesh Kumar berasal dari Distrik Baghpat, Uttar Pradesh.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/dukdunaknga.jpg)