CHINA Teledor Roket Raksasa 21 Ton Jatuh tak Terkendali, Perkiraan Lokasi Jatuh, Indonesia Aman?

Para pakar Pentagon memperkirakan, badan roket Long March 5B akan jatuh ke permukaan Bumi sekitar Sabtu (8/5/2021) atau Minggu (9/5/2021).

Editor: Tariden Turnip
AP PHOTO/GUO WENBIN
CHINA Teledor Roket Raksasa 21 Ton Jatuh tak Terkendali, Perkiraan Lokasi Jatuh, Indonesia Aman? Modul inti stasiun luar angkasa Tiongkok, Tianhe, pada roket Long March-5B Y2 dipindahkan ke area peluncuran Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan China selatan pada (23/4/2021). 

TRIBUN-MEDAN.COM - Dunia waswas dan khawatir setelah puing roket China jatuh dan meluncur tak terkendali ke Bumi akhir pekan ini.

Roket Long March 5B seberat 21 ton dengan lebar lima meter dan panjang 30 meter sekarang bergerak dengan kecepatan sekitar 27.600 km/jam dalam orbit jatuh menuju Bumi.

Para pakar Pentagon memperkirakan, badan roket Long March 5B yang jatuh dari orbit setelah terpisah dari stasiun luar angkasa Beijing, akan jatuh ke permukaan Bumi sekitar Sabtu (8/5/2021) atau Minggu (9/5/2021).

Namun tepatnya kapan dan di mana benda itu akan mendarat masih sulit diprediksi.

Benda seberat 21 ton itu diperkirakan akan menjadi salah satu obyek terbesar yang masuk kembali ke atmosfer bumi tanpa kontrol.

Sejak 1990 tidak ada obyek lebih dari 10 ton yang masuk kembali ke atmosfer bumi tanpa terkendali.

Dunia makin waswas setelah militer Amerika Serikat (AS) lepas tangan dan tidak berencana menembak jatuh Roket Long March 5B.

"Kami memiliki kemampuan untuk melakukan banyak hal, tetapi kami tidak berencana menjatuhkannya seperti yang kami katakan," ujar kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin pada Kamis (6/5/2021).

"Kami berharap itu akan jatuh di tempat yang tidak akan membahayakan siapa pun. Mudah-mudahan di laut, atau di tempat seperti itu," kata Austin.

Dia juga menyebut China teledor karena membiarkan badan roket jatuh dari orbit.

"Saya pikir ini menunjukkan fakta bahwa, bagi kita yang beroperasi di domain luar angkasa, ada persyaratan, atau harus ada persyaratan untuk beroperasi dalam mode yang aman dan terpercaya," kata Austin.

"Ada kebutuhan untuk memastikan bahwa kami mempertimbangkan hal-hal semacam itu saat kami merencanakan dan melakukan operasi di luar angkasa," terangnya.

Inti roket Long March 5B setinggi 30 meter meluncurkan modul inti tak berawak bernama Heavenly Harmony (bagian awal stasiun luar angkasa Tianhe), ke orbit rendah Bumi pada 29 April dari Wenchang di provinsi Hainan China.

Roket Long March 5B, sebagai pendorongnya, kemudian dengan sendirinya memasuki orbit.

Media pemerintah China selama beberapa hari terakhir berupaya meredam kekhawatiran dengan menyebut roket itu mungkin jatuh di tanah yang berpenghuni.

Sumber: bbc
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved